Film baru Cinta Laura ini akan ditayangkan di bioskop Indonesia pada tanggal 15 Juni mendatang di hari lebaran.
- Dian
- Minggu, 03 Juni 2018 - 18:24 WIB
WowKeren - Film Amerika terbaru Cinta Laura yang berjudul "Nanny Surveillance" baru saja merilis trailer. Trailer film itu diungkapkan Cinta melalui sebuah postingan di Instagram pribadinya. "Nanny Surveillance" merupakan film produksi Netflix yang disutradarai oleh Olumide Odebunmi. Di film ini Cinta berperan sebagai seorang nanny bernama Rachel. Dia awalnya dianggap sebagai seorang pengasuh yang sangat ideal, tapi ternyata Rachel memiliki maksud lain dengan anak angkat Scott (Adam Huber) dan Mara Talya Carroll.
"I've been waiting to share this news with you all!" tulis Cinta di bagian caption postingannya itu. "Check out the trailer to another upcoming movie of mine, Nanny Surveillance!" tambahnya. Alhasil dalam waktu singkat trailer itu banyak dipuji baik oleh netter maupun fans Cinta sendiri. Tidak sedikit dari mereka yang selain memuji akting Cinta dan berharap gadis keturunan Jerman - Indonesia ini bisa mendapat karir gemilang di Hollywood, juga menanyakan apakah film tersebut akan diputar di layar bioskop Indonesia..
"Looking forward to viewing your International debut.Good job," komentar eonewij***. "Will the movie show in Indonesia cinema," komentar _margareth_carlosmarinild***. "Soo scary....in this movie you killer carracted.. :-( ..but i like that movie...i want to watching this trailer," komentar iamannisafi***.
Setelah mempromosikan trailer "Nany Surveillance", kini Cinta kembali mempromosikan film terbarunya yang akan segera diputar di bioskop tanah air, "Target". Melalui unggahan Insta Story miliknya, Minggu, 3 Juni, Cinta mengumumkan jika film "Target" akan segera diputar pada 12 hari lagi usai hari lebaran. "12 hari lagi main di bioskop", tulis Cinta di Insta Story miliknya.
"Target" akan diputar di bioskop pada 15 Juni mendatang. Film garapan Raditya Dika ini menceritakan sembilan orang yang terjebak dalam sebuah permainan yang menegangkan. Kisahnya berawal dari sembilan orang tersebut yang awalnya diajak syuting bareng, tapi ternyata dijebak. Raditya Dika mengungkap bahwa inspirasi untuk membuat film itu berasal dari game Fire Underground. "Banyak kalau gue. Gue biasanya kalau lagi ngapain gue jadiin film, nah kemaren tuh lagi sering main game Fire Underground, tembak-tembakan di satu pulau gitu. Tentang sekelompok orang terjebak gitu kan. Akhirnya jadi referensi, jadilah film ini," jelas Raditya Dika.
