Terungkap, Uskup Royal Wedding Beberkan Momen Paling Romantis Antara Harry-Meghan
Getty Images
Selebriti

Uskup Michael Curry menyebut bahwa cinta Harry dan mampu membawa perubahan besar di tengah perbedaan latar belakang keduanya yang begitu mencolok.

WowKeren - Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle pada 19 Mei lalu memang dilihat oleh seluruh dunia. Namun, hal itu tidak berarti semua orang tahu setiap detail selama momen bersejarah tersebut.

Belum lama ini, Uskup Michael Curry mengungkapkan momen romantis yang membuatnya mengetahui bahwa Duke dan Duchess of Sussex tersebut memang saling mencintai satu sama lain. Uskup tersebut mengaku bahwa ia melihat binar cinta antara Harry dan Meghan saat kedua mempelai itu berhadapan dan saling memandang.

"Mereka saling memandang seperti mereka saling mencintai," tutur Uskup yang mencuri perhatian lewat khotbahnya di Royal Wedding tersebut. "Aku ingat setelah khotbah, aku berkata, 'Kedua orang ini saling mencintai.' Mereka saling memandang, dan cinta mereka membawa kita semua bersama," lanjutnya.

The Duchess of Sussex's wedding dress has been designed by the acclaimed British designer, Clare Waight Keller. Ms. Waight Keller last year became the first female Artistic Director at the historic French fashion house Givenchy. Ms. Markle expressed the wish of having all 53 countries of the Commonwealth with her on her journey through the ceremony. Ms. Waight Keller designed a veil representing the distinctive flora of each Commonwealth country united in one spectacular floral composition #RoyalWedding

A post shared by Kensington Palace (@kensingtonroyal) on


Dilansir Aceshowbiz pada Selasa(3/7), Michael menyebut bahwa cinta antara Harry dan Meghan membawa perubahan yang sangat besar. Meskipun berasal dari latar belakang yang jauh berbeda, keduanya membuktikan bahwa mereka dapat berjalan bersisian dan berdampingan seperti saat ini.

"Kecintaan mereka terhadap satu sama lain membawa dua negara bersama, Inggris dan Amerika Serikat. Mereka membawa orang-orang dari perspektif agama yang berbeda dan agama yang berbeda bersama-sama," imbuh uskup berusia 65 tahun tersebut.

"Mereka membawa orang-orang dari keyakinan politik yang berbeda, orang-orang dari orientasi seksual yang berbeda, orang-orang dari kasta yang berbeda, orang-orang dari berbagai ras, orang-orang dari berbagai bangsa," lanjutnya. "Cinta mereka, bahkan jika itu hanya untuk beberapa saat, menunjukkan kepada kita tentang kekuatan dari cinta yang tidak mementingkan diri sendiri."

Seperti yang diketahui, Meghan dan Harry memang memiliki banyak sekali perbedaan. Mulai dari negara, ras, perspektif agama, hingga pandangan politik. Bahkan akibat perbedaan tersebut, masuknya Meghan sebagai anggota keluarga Kerajaan semenjak diperkenalkan pada tahun 2017 lalu cukup menuai kritik tajam dari berbagai pihak.

Kala itu, status Meghan sebagai seorang janda dan wanita keturunan kulit hitam dianggap tidak pantas bersanding dengan anggota keluarga Kerajaan. Namun berkat dukungan Harry, kini wanita berusia 36 tahun tersebut mampu membuktikan bahwa dirinya layak menjadi seorang bangsawan Inggris dan menyandang gelar Duchess.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait