"Dalam Lukaku Masih Setia", sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Fatin Shidqia, melukiskan kisah cinta yang penuh rasa sakit dan perih. Liriknya yang puitis mengekspresikan perasaan seorang yang terjebak dalam hubungan toxic, yang menyiksa namun memikat. Lagu ini mengisahkan dilema batin antara hasrat untuk melepaskan diri dari penderitaan dan keterikatan emosional yang mengakar.
Dalam Lukaku Masih Setia Lyrics
Fatin Shidqia
Kau membisu sepengal sembilu
Menyayat kalbu menggores pilu
Engkau marah seperti panah
Tak jelas arah poslirik.com
Tatapku dalam diam dan pasrah
Termenung dalam renungan panjang
Meski ku tahu ini tak baik
Tak berlogika
Dan biarlah luka yang mendewasakanmu
Dan biarlah perih yang melatih ragaku
(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur pada cintamu
Kau membisu sepengal sembilu
Menyayat kalbu menggores pilu
Engkau marah seperti panah
Tak jelas arah
Tatapku dalam diam dan pasrah
Termenung dalam renungan panjang
Meski ku tahu ini tak baik
Tak berlogika
Dan biarlah luka yang mendewasakanmu
Dan biarlah perih yang melatih ragaku
(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur pada cintamu
Namun aku telah terjebak pesonamu
Tapi aku telah terlanjur pada cintamu
Luka yang telah, biarlah jadi
(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur cinta pada dirimu
Tapi aku terlanjur pada cintamu
Menyayat kalbu menggores pilu
Engkau marah seperti panah
Tak jelas arah poslirik.com
Tatapku dalam diam dan pasrah
Termenung dalam renungan panjang
Meski ku tahu ini tak baik
Tak berlogika
Dan biarlah luka yang mendewasakanmu
Dan biarlah perih yang melatih ragaku
(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur pada cintamu
Kau membisu sepengal sembilu
Menyayat kalbu menggores pilu
Engkau marah seperti panah
Tak jelas arah
Tatapku dalam diam dan pasrah
Termenung dalam renungan panjang
Meski ku tahu ini tak baik
Tak berlogika
Dan biarlah luka yang mendewasakanmu
Dan biarlah perih yang melatih ragaku
(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur pada cintamu
Namun aku telah terjebak pesonamu
Tapi aku telah terlanjur pada cintamu
Luka yang telah, biarlah jadi
(luka yang telah kau beri biarlah jadi penguji)
Walau aku terjebak pesonamu
(ingin aku terbang jauh, lari dari pahit ini)
Tapi aku terlanjur cinta pada dirimu
Tapi aku terlanjur pada cintamu