Minta Maaf Soal Candaan 'Tampang Boyolali', Prabowo: Saya Tidak Bermaksud Negatif
Instagram/prabowo
Nasional

Prabowo Subianto juga menjelaskan maksud dari ucapannya saat menyebutkan tentang 'Tampang Boyolali'.

WowKeren - Calon Presiden Prabowo Subianto akhirnya meminta maaf terkait candaan "Tampang Boyolali" yang sempat menuai kritikan. Permintaan maaf Prabowo ini diunggah lewat akun Instagram Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, pada Selasa (6/11).

Dahnil mengunggah video yang menampilkan penjelasan Prabowo terkait ucapan "Tampang Boyolali" tersebut. Prabowo mengaku bahwa ia tak memiliki maksud negatif ketika melontarkan candaannya. Selain itu ia meminta maaf jika memang ucapannya ini membuat sejumlah pihak merasa tersinggung.

"Jadi, dan ya. Tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif," ujar Prabowo. "Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu."

"Dan maksudnya bukan menghina, justru empati," tambahnya. "Jadi kalau saya bicara tampang, tampang di Boyolali, tampang Boyolali, kalau di Brebes tampang Brebes. Itu kan selorohnya dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan orang."

Lihat postingan ini di Instagram

Sobat apa kata Pak Prabowo tentang Pidato yang dipotong dan dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu seolah Pak Prabowo menghina orang Boyolali. Ini dia...pernyataan beliau. Oh ya, Pak @prabowo mengaku tampang Bojong Koneng-Hambalang, Bogor lho brooooooo.....politik itu bawa asyik jangan baperan ya sob.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak (@dahnil_anzar_simanjuntak) pada


Prabowo kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang maksud ucapannya. Menurut Prabowo, ia hanya berusaha menunjukkan kesenjangan ekonomi yang terjadi di Indonesia.

"Saya tahu kondisi kalian, kan gitu. Saya justru, yang saya permasalahkan adalah ketidakadilan, kesenjangan, ketimpangan," tuturnya. "Kan semua orang tahu di Indonesia ini makin lebar, makin tidak adil, yang menikmati kekayaan Indonesia kan hanya segelintir orang. Jadi maksud saya itu."

"Itu kan, ya cara saya kalau bicara itu familiar, dari ya mungkin istilah bahasa-bahasa sebagai seorang teman. Jadi ya audiens itu, audiens waktu itu juga nggak terlalu besar, ya mungkin paling hanya 400-500 orang kader dari partai-partai koalisi kita (di) peresmian kantor pemenangan," ungkap Prabowo. "Ya saya seloroh ya dan itu kira-kira sambutan saya kan satu jam, mungkin 40 menit lebih, itu (soal 'tampang Boyolali') mungkin hanya 2 menit itu."

Prabowo berpendapat bahwa ucapannya ini ia lontarkan agar suasana tak terlalu terkesan serius. Prabowo menilai candaan-candaan perlu dilontarkan dalam sebuah pidato agar yang mendengarkan tak mengantuk.

"Dan saya siap kalau mungkin diminta dialog langsung atau apa, nggak ada masalah," ujar Prabowo. "Kita baik-baik saja, kita bicara ini demokrasi kan, demokrasi kan harus, harus dinamis, harus... Kalau demokrasi ideologis."

"Kalau kita nggak boleh melucu, nggak boleh seloroh, nggak boleh joking, nggak boleh bercanda, ya bosan, ya tidurlah nanti semua," tambahnya. "Capek mereka, kasihan. Jadi saya kira begitu maksud saya."

Seperti yang telah diketahui, Prabowo sempat melontarkan candaan menyebutkan "Tampang Boyolali" ketika berpidato meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Kabupaten Boyolali, Selasa (30/10). Candaan itu ternyata menjadi viral dan menuai berbagai respon masyarakat. "Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Betul?" ujar Prabowo dalam cuplikan pidatonya kala itu.

(wk/rays)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait