Mobil Kampanye Prabowo Disoal Lantaran Dianggap Milik Eks Donator ISIS, BPN Angkat Bicara
Instagram/indonesiaadilmakmur
Nasional

Jubir BPN mengatakan bahwa selama ini memang banyak relawan yang menyumbangkan fasilitas kampanye untuk Prabowo.

WowKeren - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membenarkan jika Capres 02 tersebut menggunakan mobil milik Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Ketum Garis) Chep Hernawan. Juru Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan bahwa Chep adalah satu dari sekian banyak relawan yang ingin menyumbangkan fasilitas untuk Prabowo.

"Banyak relawan-relawan yang ingin menyumbangkan fasilitas," kata Andre. "Untuk Pak Prabowo kampanye-kampanye ke daerah seperti mobil Ketum Garis ini."

Menurut Andre, penggunaan mobil ini tidak seharusnya dipermasalahkan. Sebab, Chep sendiri bukan merupakan seorang pidana teroris. Isu ini, kata Andre, memang sengaja dihembuskan oleh kubu petahana, Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin dan juga para simpatisan mereka.

"Memangnya kenapa kalau Pak Prabowo pakai mobil relawan Ketum Garis? Enggak masalah kan," tegas Andre. "Memang orang tersebut terpidana teroris? Kan tidak. Saya kira ini sengaja digoreng-goreng di media sosial oleh kubu petahana dan simpatisannya."

Sebelum digunakan untuk berkampanye, mobil biasanya akan dicek terlebih dahulu oleh pihak kepolisian. Adapun mobil itu disebut Andre telah ditempatkan di kantor polisi selama semalam untuk dipastikan kelayakannya.


Andre kemudian mencontohkan mobil yang pernah dipakai oleh Sandiaga saat melakukan kampanye di Sumatera Barat. Kala itu, mobil tersebut diinapkan selama satu malam di markas Polda Sumbar.

"Sama seperti ketika Sandi kampanye di Sumatra Barat," jelas Andre. "Mobil yang digunakan Sandi itu milik relawan dan mobil itu diinapkan selama satu malam di (markas) Polda Sumbar untuk dicek kelayakannya."

Dilansir dari CNN Indonesia, Chep pernah mengaku telah memberangkatkan sedikitnya 156 warga Indonesia ke Suriah. Tujuannya tak lain adalah untuk berperang di bawah bendera Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Keberangkatan itu dilakukan secara bertahap mulai tahun 2014.

Dahnil mengatakan bahwa jika memang bersalah, pasti Chep sudah ditangkap oleh tim Densus 88. "Tentu kalau dia salah sudah ditangkap oleh Densus 88," jelas Andre.

Lebih jauh, politikus Partai Gerindra tersebut menyebut bahwa isu ini sengaja dihadirkan lantaran pihak petahana mengalami kepanikan. "Panik benar kubu sebelah itu ingin menyerang personal Prabowo," ujar Andre.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait