Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya pada Rabu (1/5), Mahfud kembali memberikan klarifikasi mengenai maksud pernyataan 'Prabowo menang di Provinsi garis keras' dan akhirnya meminta maaf.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 02 Mei 2019 - 09:39 WIB
WowKeren - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, akhirnya meminta maaf soal pernyataannya yang menyebut Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di provinsi garis keras. Hal ini disampaikan Mahfud usai pernyataannya tersebut menuai banyak kontroversi.
Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya pada Rabu (1/5), Mahfud kembali memberikan klarifikasi mengenai maksud pernyataannya. Meski tidak memiliki maksud negatif, Mahfud pun akhirnya meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung.
"Arti garis keras di dalam literatur 'adalah kata sifat yang mendeskripsikan pendirian dalam sebuah isu yang tidak tidak bisa diubah dan tidak bisa dikompromi'," tulis Mahfud dalam cuitannya. "Arti ini tak bisa dicabut karena sudah jadi term dalam ilmu politik secara internasional. Tapi bagi yang salah memahami penggunaan istilah ini saya minta maaf."
Permintaan maaf Mahfud pun mendapatkan banyak tanggapan dari warganet. Namun sayang, banyak warganet yang menilai Mahfud hanya berusaha menjustifikasi pernyataannya saja.
"Udah lah pak...Sehebat apapun penjelasan bapak, kami menilainya ngeles," komentar akun @Wo***so. "Ngga usah ngasih tau apa2 atau memberikan argumen atau apapunlah, mereka yg tersinggung ingin pak Mahfud minta maaf itu aja, ngga usah terus berdalih yg lain lagilah karena yg bapak sampaikan memang sangat sensitif bisa menyinggung perasaan," timpal akun @Fe***om.
Sementara itu, usai meminta maaf, Mahfud sendiri mengaku sudah tak mau membahas pernyataan "garis keras" lagi. Hal ini disampaikan Mahfud setelah melakukan silaturahmi ke kediaman B. J. Habibie yang berlokasi di Jakarta Selatan.
"Enggak ada lagi sudah selesai tadi malam," ungkap Mahfud, Rabu (1/5). "Tidak ada lagi pembicaraan garis keras, garis ringan, garis apa sudah selesai, sekarang kita bersatu."
(wk/Bert)
