Penuhi Panggilan Bareskrim, Kivlan Zen: Saya Ini Jenderal Masa Kabur dari Tanggung Jawab?
Nasional

Kivlan meluruskan informasi mengenai dirinya yang dikabarkan hendak kabur ke luar negeri. Ia mengaku hanya ingin pergi ke Batam untuk menemui anak dan istrinya.

WowKeren - Kivlan Zen memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri pada Senin (13/5). Ia datang didampingi pengacaranya dan mengaku belum tahu soal tuduhan pidana dalam pelaporannya ini.

Pengacara Kivlan, Pitra Romadoni, mengaku membawa video pernyataan kliennya yang viral di media sosial. Ia menilai sama sekali tidak ada upaya makar dalam ucapan Kivlan.

"Banyak (bukti). Saya sudah menyiapkan bukti video yang dimaksudkan Jalaludin tadi," ujar Pitra di Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin. "Mana makar? Jangan ngarang dia."

Sedangkan menurut Kivlan sendiri, dirinya hanya ingin mengungkapkan kecurangan Pemilu yang dilakukan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Oleh sebab itu, ia meminta paslon 01 didiskualifikasi.

"Kemudian ada kecurangan-kecurangan, umpamanya paslon nomor 01 itu bagi-bagi uang, bagi-bagi sembako, ASN mendukung. Berarti kan menurut UU 7/2017 barang siapa memberikan uang, sembako, atau mengerahkan ASN," jelas Kivlan. "Sudah terbukti semua. Saya (minta) diskualifikasi. Atau yang saya bilang likuidasi. Maksudnya tidak boleh ikut lagi."

Tak hanya itu, Kivlan pun menjelaskan perihal dirinya yang dikabarkan hendak kabur ke luar negeri. Ia mengakui memang sempat hendak pergi Batam, namun bukan dengan niatan kabur. Ia hendak bertemu dengan istri dan anaknya.


"Saya ke Batam mau ketemu anak istri saya. Kemudian datang Lettu Azis dari Bareskrim menyerahkan surat panggilan," jelas Kivlan. "Oke saya datang tanggal 13 (Mei)."

Kivlan datang memenuhi panggilan polisi usai menemui keluarganya di Batam. Ia pun menegaskan bahwa dirinya tak mungkin lari dari tanggung jawab.

"Jadi jelas kok bahwa waktu itu saya kooperatif, enggak mau lari. Bagaimana saya mau lari? Saya ini perwira, jenderal. Masa kabur dari tanggung jawab?" ujar Kivlan. "Saya sudah berbuat untuk republik ini, untuk bangsa Indonesia. Untuk menegakkan kedaulatan demokratik, untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Sumpah prajurit saya membela kejujuran."

Selain itu, Kivlan juga membantah pernyataan polisi yang menyebutnya hendak pergi ke Brunei. "Enggak benar. (Saya) mau ketemu anak saya," tegas Kivlan.

Pengacara Kivlan pun menegaskan bahwa saat ditemui polisi di bandara, kliennya sedang tidak membawa paspor. Ia lantas mendesak agar polisi minta maaf karena sudah menyebut Kivlan akan pergi ke luar negeri.

"Maka atas pernyataan polisi tadi, saya minta Polri minta maaf lah," jelas Pitra. "Kalau tidak minta maaf, terpaksa saya akan menempuh langkah hukum melaporkan mereka ke Propam bahwa menyatakan pak Kivlan Zen akan keluar negeri."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait