Polri Tepis Tudingan Penangkapan Teroris Hanya Sandiwara
Nasional

Polri menegaskan bahwa upaya penangkapan teroris telah dilakukan sejak Januari. Para terduga teroris sengaja memanfaatkan momentum Ramadan untuk melancarkan aksinya.

WowKeren - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membantah tudingan yang menyebutkan bahwa penangkapan terduga teroris selama ini hanyalah skenario. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mempertanyakan bukti yang melatarbelakangi tudingan tersebut.

Ia menegaskan bahwa upaya penangkapan teroris telah dilakukan sejak Januari hingga Maret lalu. Puncaknya adalah teror bom Sibolga.

"Skenario apa? Bukti itu faktanya apa?" kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/5). "Penangkapan dilakukan sejak Januari sampai sekarang, Maret puncak kejadian di Sibolga."

Dedi menjelaskan bahwa dengan ditemukannya sejumlah barang bukti di rumah terduga teroris hal itu menunjukkan bahwa pelaku teror memang berencana menggelar aksi dengan polisi sebagai target utama mereka. Dedi menuturkan bahwa berdasarkan pengakuan dari para terduga teroris yang ditangkap, Pemilu dan demokrasi merupakan sesuatu yang haram karena diciptakan oleh orang kafir. Oleh sebab itu, mereka hendak menyerangnya. "Karena haram maka mereka akan menyerang itu," imbuh Dedi.


Dedi mengungkapkan bahwa para teroris memanfaatkan momentum puasa untuk melancarkan aksinya. Sebab, mereka yakin bahwa dengan memerangi produk kafir di bulan suci ramadan akan meningkatkan peluang mereka untuk masuk surga.

"Momentumnya saat puasa. Puasa itu momentum paling tinggi di kelompok mereka," jelas Dedi. "Ketika mereka memerangi produk kafir di Ramadhan akan buat mereka cepat masuk surga. Kalau mereka membiarkan, mereka pikir akan membatalkan keislamannya."

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 68 tersangka terorisme selama kurun waktu Januari-Mei. Para terduga teroris ditangkap di sejumlah daerah di Indonesia.

Senada dengan Dedi, Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan bahwa demokrasi adalah paham yang tidak sealiran dengan mereka. Oleh sebab itu, mereka hendak memanfaatkan momen pesta demokrasi ini untuk melancarkan aksinya.

"Kelompok ini akan memanfaatkan momentum pesta demokrasi," kata Iqbal di Mabes Polri, Jumat (17/5). "Karena bagi mereka demokrasi adalah paham yang tak sealiran dengan mereka."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait