Prabowo-Jokowi Tak Kunjung Bertemu, SBY Sebut Ada yang Larang Pihak 02 Komunikasi dengan 01
Instagram/prabowo
Nasional

SBY menjelaskan sikap tersebut memperlihatkan perbedaan diantara Demokrat dengan yang lainnya. SBY mengatakan ada pihak yang seolah terus menanam rasa kebencian, namun tak ingin menyebut nama

WowKeren - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan "serangan" yang dialami Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Partai Demokrat, usai menemui Presiden Joko Widodo. Seperti diketahui, isu tawaran kursi dan jabatan di pemerintahan santer terdengar setelah pertemuan tersebut.

SBY menyinggung adanya pihak yang bersikap melarang pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menemui capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal tersebut disampaikannya lewat rekaman video dalam acara buka puasa bersama kader Demokrat dengan AHY, Senin (27/5).

"Memang ada yang bersikap tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan 01," kata SBY. "Barangkali bahkan ada yang bersumpah tak akan komunikasi dan berkawan selamanya."

SBY menjelaskan sikap tersebut memperlihatkan perbedaan di antara Demokrat dengan yang lainnya. SBY mengatakan ada pihak yang seolah terus menanam rasa kebencian, namun tak ingin menyebut nama.


"Tapi jangan atur dan paksa Demokrat harus mengikutinya. Kami berprinsip ikhtiar perjuangan untuk menang harus dilakukan sekuat tenaga," tuturnya. "Namun setelah selesai, ya selesai. Tak berarti kita harus putus hubungan selamanya."

Sebelumnya, SBY menjelaskan isi pertemuan AHY dan Jokowi. Ia merasa perlu menjelaskan lantaran terdapat banyak serangan terhadap dirinya, AHY dan Demokrat.

Presiden RI keenam itu menyampaikan, tidak ada alasan bagi AHY untuk menolak ajakan bertemu seorang presiden. Apalagi, topik yang dibahas bersangkutan dengan permasalahan bangsa dan negara.

"Setelah pertemuan berlangsung AHY menyampaikan kepada saya bahwa substansi yang dibicarakan baik," jelas SBY. "Tak ada kaitannya dengan jabatan dan kursi di pemerintahan apa pun."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru