Jadi Saksi Prabowo-Sandi, Mahfud MD Sebut Pernyataan Keponakannya di Sidang Pilpres 2019 Mentah
Instagram/mohmahfudmd
Nasional

Mahfud mengatakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko hanya menyebut bahwa di dalam demokrasi itu biasa terjadi kecurangan. Namun, Moeldoko tidak mengajak orang curang.

WowKeren - Salah satu saksi yang dihadirkan tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang sengketa Pilpres 2019, Hairul Anas merupakan keponakan Mahfud MD. Terkait kesaksian Anas, Mahfud menilai keponakannya belum bisa membuktikan dalil gugatan 02 soal adanya kecurangan di Pilpres 2019.

"Kesaksiannya sih mentah menurut saya. Pertama, dia mengatakan ada pidato dari Moeldoko bahwa di demokrasi itu biasa curang," ujar Mahfud saat ditemui di Kantor BPIP, seperti yang dikutip dari Detik, Kamis (20/6) ini. "Semua orang kan bilang begitu, tidak hanya Moeldoko, tetapi Moeldoko kan tidak menyuruh orang curang."

Mahfud mengatakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko hanya menyebut bahwa di dalam demokrasi itu biasa terjadi kecurangan. Namun, Moeldoko tidak mengajak orang curang.

"Wong di bukunya Magnis Suseno itu ada buku etika politik, dikatakan etika politik itu penting, tapi etika politik itu tidak ada di lapangan, hanya ada di bangku kuliah," jelasnya. "Kan sama dengan mengatakan itu."


Selain itu, Mahfud menilai kesaksian Anas yang mengatakan Tim Kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyerukan warga golput agar 01 menang adalah kesaksian yang mentah. Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan Jokowi dan TKN yang selalu mengajak warna agar jangan golput.

"Karena 73 persen dari hasil survei, orang yang mau golput itu ditanya mau pilih Jokowi. Itu kan hasil surveinya begitu. Golput itu banyak, tapi anda mau golput? 'Biarlah saya golput saja'. Nah anak-anak milenial itu kan 'saya golput saja, males ke TPS'," jelas Mahfud "Tapi seandainya anda milih, milih siapa? Milih Jokowi 73 persen, masak (TKN) mau nyuruh golput. Oleh sebab itu, TKN lalu bicara jangan golput. Itu (kesaksian Anas) saya kira keliru."

Tak hanya itu, kesaksian Anas yang menyebut pemerintah menggunakan aparat agar Jokowi menang juga dinilai sebagai kesaksian yang mentah. Pasalnya, menurut Mahfud, aparat hanya memiliki tugas untuk mengkampanyekan program dan keberhasilan pemerintah.

"Itu sudah biasa saja, tapi kan tidak curang. Artinya dari kesaksian (Anas) yang disampaikan itu ya semuanya mentah, tidak ada kaitannya dengan kecurangan," katanya. "Dan bukan kecurangan."

"Dia kan keponakan saya. Pintar dia. Dia tanya (saya) ketika mau jadi saksi lewat kakaknya, 'boleh enggak?'. Oh boleh, saya bilang, kamu katakan saja yang sejujurnya. Saya kira mau saksi situng," tuturnya. "Situngnya itu kan mentah juga, akhirnya ndak ditampilkan tadi malem (saat sidang)."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait