Gubernur Lukas Enembe Kritik Trans Papua: Kami Butuh Kehidupan, Bukan Pembangunan
Nasional

Menurutnya, pembangunan di Papua justru tak bisa dinikmati oleh warga setempat. Oleh karena itu ia berharap pemerintah pusat lebih memerhatikan segi 'kehidupan' ketimbang kebutuhan infrastruktur belaka.

WowKeren - Beberapa waktu belakangan pemerintah tampak rajin "mengumbar janji" demi meredam ketegangan yang terjadi di Papua. Salah satunya dengan berjanji untuk lebih memerhatikan provinsi paling timur di Indonesia itu.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe meminta agar pemerintah tak hanya "mendekati" provinsinya dengan janji-janji pembangunan. Sebab, menurutnya, pembangunan infrastruktur di Papua tak berimbas maksimal pada kehidupan masyarakat setempat.

Hal ini diungkap Lukas dalam acara "Mata Najwa" yang ditayangkan di Trans 7, Rabu (21/8). Lukas menyebut masyarakat Papua lebih membutuhkan kehidupan ketimbang pembangunan infrastruktur secara besar-besaran.

Awalnya, Sekretaris Jenderal Federasi Kontras, Andy Irfan Junaedi, mempertanyakan soal peruntukan proyek infrastruktur pemerintah di Papua. Salah satu contohnya Trans Papua yang digagas Presiden Joko Widodo.

"Coba ditanya itu ke teman-teman Papua, apakah mereka membutuhkan jalan Trans Papua?" ujar Andy dalam kesempatan yang sama, seperti dilansir oleh Suara. "Siapa yang butuh? Orang Indonesia atau orang Papua kah?"


Andy tak menampik pentingnya pembangunan infrastruktur. Namun, menurutnya, implementasi dari rencana tersebut masih tidak relevan dengan keperluan masyarakat. Sebab hasil pembangunan infrastruktur di Papua itu justru dinikmati oleh para pendatang dan bukan masyarakat setempat.

"Jakarta (pemerintah pusat) belum melihat dengan pendekatan itu. Papua memiliki lingkar kekerasan yang panjang, Papua punya cerita yang berbeda dibanding provinsi lain," ujarnya. "Kalau melihat Papua dengan provinsi lain, kita akan terjebak dengan cerita yang sama."

"Human Development Index orang asli Papua justru lebih rendah ketimbang pendatang," imbuhnya. "Artinya, siapa yang bisa menikmati triliunan rupiah dari dana otonomi khusus? Bukan orang Papua. Itu fakta."

Gubernur Lukas Enembe pun menyepakati pernyataan Andy tersebut. Menurutnya pembangunan Trans Papua bukan untuk orang Papua. Pasalnya, masyarakat Papua justru tak pernah melewati jalan yang dibangun.

"Itu bukan untuk orang Papua. Orang Papua tidak pernah lewat jalan yang dibangun, (karena) mereka tidak punya apa-apa," ujar Lukas. "Orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait