Santai Disebut 'Untuk Orang Miskin', Gojek Tak Ambil Pusing Tanggapi Bos Taksi Malaysia
Nasional

Pernyataan yang disampaikan oleh pendiri Big Blue Taxi asal Malaysia, Shamsubahrin Ismail, yang secara tidak langsung menyebut Indonesia negara miskin menuai kontroversi.

WowKeren - Gojek Indonesia akhirnya buka suara menanggapi pernyataan pendiri Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail, yang dianggap merendahkan profesi driver taksi online dan Juga Indonesia. Gojek optimis bahwa selalu ada solusi untuk setiap masalah yang terjadi. Oleh sebab itu, Gojek akan terus berupaya untuk memberikan dampak sosial tanpa ambil pusing dengan pro dan kontra yang terjadi.

"Fokus kami adalah untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya," kata Juru Bicara Gojek dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (28/8). "Terkait dengan pro dan kontra yang terjadi, pasti ada jalan untuk mencari solusi terbaik buat semua pihak."

Lebih jauh, Gojek mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia yang sudah memberikan sinyal lampu hijau pada perusahaan besutan Nadiem Makarim tersebut untuk beroperasi di sana. Gojek memastikan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan pemerintah setempat.

"Kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia," lanjut jubir tersebut. "Gojek selalu mengutamakan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan seluruh pemangku kepentingan di mana kami beroperasi, seperti di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura."


Gojek menuturkan bahwa perkembangan teknologi yang semakin maju bisa dimanfaatkan untuk memberikan penghasilan tambahan maupun memberikan kemudahan dalam penyediaan layanan transportasi. Dengan teknologi, Gojek akan berkomitmen mendukung pengembangan UMKM.

"Melalui teknologi, Gojek ingin membuka peluang adanya penghasilan tambahan," jelas Gojek. "Mendukung pengembangan usaha kecil menengah, serta memberikan manfaat luas kepada para mitra dan pengguna di Asia Tenggara."

Sebelumnya, langkah pemerintah Malaysia untuk meloloskan Gojek beroperasi di sana juga tak lepas dari kontroversi. Selain dianggap tidak cukup memberikan jaminan terhadap keselamatan penumpang, Gojek juga dinilai bisa menjadi penyebab penyakit.

"Keringat di kepala akan melekat pada helm dan dibagikan oleh pengguna lain setelahnya," kata Profesor Madya Bidang Kesehatan asal Universitas Putra Malaysia (UPM), Dr Kulanthayan KC Mani dilansir dari Hmetro, Rabu (28/8). "Jika seorang wanita memiliki masalah kulit, itu bisa menjadi penyebab penyakit."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait