DPR Sebut Aksi Pelajar Turun Ke Jalan Hanya Demi Salurkan Hasrat Tawuran
Nasional

Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa menuturkan bahwa mayoritas dari pelajar yang mengikuti aksi demonstrasi justru tidak paham apa yang sejatinya mereka perjuangkan.

WowKeren - Aksi demonstrasi yang berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia sejak Senin (24/9) tak hanya diramaikan oleh mahasiswa, namun juga pelajar. DPR menyebut bahwa aksi yang mereka lakukan mirip aksi untuk menyalurkan tawuran.

Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa. Ledia menuturkan bahwa banyak dari pelajar yang ikut turun ke jalan justru tidak tahu apa yang sebenarnya mereka perjuangkan.

"Mereka ternyata tidak tahu apa yang mereka perjuangkan," tutur Ledia di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (26/9). "Ini kan seperti penyaluran tawuran yang sudah lama."

Ledia menilai bahwa pelajar SMA lebih mudah dipengaruhi emosinya. Tak ayal jika meskipun mereka tidak tahu esensi sesungguhnya mengapa demo tersebut digelar, mereka justru melakukan demo anarkis hingga menyebabkan bentrokan di belakang Gedung DPR. Dengan kata lain, demo yang mereka lakukan bukan lagi untuk menyampaikan aspirasi.


"Mudah sekali tergiring, sehingga potensi anarkis juga jadi besar," lanjut Ledia. "Jadi sebenarnya bukan lagi menyampaikan aspirasi. Itu yang dikhawatirkan."

Adapun hal ini juga tak lepas dari peranan para tenaga pendidik. Ledia mengimbau agar para guru lebih fokus memperhatikan anak didik mereka. Sebab walau bagaimanapun juga, para pelajar tersebut masih anak-anak yang perlu dilindungi.

"Seharusnya bagian concern para guru, bukan berarti menahan anak-anak turun bermakna dia tidak demokratis," terang Ledia. "Tapi harus dilihat juga, ini anak-anak, kan kita juga mesti melindungi anak-anak kita, jadi memang PR-nya, banyak pihak yang mesti terlibat."

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat memberikan tanggapan terkait hal ini. Ia menyerahkan kasus siswa berseragam sekolah yang ikut dalam aksi di DPR tersebut kepada kepala sekolah masing-masing.

"Jadi ikuti saja ketentuan yang ada dan kepala sekolah (kepsek) yang memutuskan," tutur Anies di Balai Kota, Rabu 25/9). "Karena kalau ada kegiatan apa terus sekolahnya mau ikut itu kepsek yang memutuskan. Lihat aturannya saja."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait