Sebelumnya Edhy sempat menyatakan akan meneruskan kebijakan Susi yang kerap menjadi kontroversi itu. Namun dalam pernyataan terakhirnya, Edhy mengaku tak akan lagi menenggelamkan kapal selayaknya Susi dahulu.
- Elvariza Opita
- Kamis, 14 November 2019 - 12:26 WIB
WowKeren - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo baru-baru ini mengeluarkan kebijakan yang menjadi perhatian banyak orang. Sebab Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan ke depan tak akan ada lagi penenggelaman kapal.
Penegasan ini Edhy sampaikan kala mengunjungi Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di Jembatan II Barelang Batam, Kepulauan Riau, Rabu (13/11). Sebagai gantinya, Edhy pun mengaku memiliki program lain yang menjadi prioritas masa baktinya.
"Tidak ada lagi penenggelaman kapal," ujar Edhy seusai mengikuti kegiatan simulasi peledakan kapal. "Saat ini kami lebih fokuskan pada pembinaan terhadap nelayan kita."
Edhy tak menampik bahwa penenggelaman kapal, yang menjadi trademark era kepemimpinan Susi Pudjiastuti kala menjadi Menteri KP, merupakan terobosan yang baru dan luar biasa bagus. Namun demikian, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, ada fokus lain yang harus ia kerjakan di eranya kali ini.
"Arahan Pak Presiden, kita harus menyejahterakan nelayan," jelasnya, dilansir dari Kompas. "Dan mengawal nelayan dalam melakukan penangkapan ikan di laut Indonesia."
Menurutnya selama ini nelayan Indonesia kerap mendapat intimidasi dari pihak luar negeri. Oleh karena itu, selain mengawasi sumber daya KP, memberikan perlindungan serta pengamanan kepada para nelayan dari ancaman pihak luar juga menjadi prioritas kementeriannya.
"Saya berharap agar personel PSDKP tidak memusuhi nelayan kita, mereka saudara kita," tuturnya. "Jadikan mereka mata dan telinga kita untuk melakukan pengawasan terhadap sumber daya kelautan dan perikanan yang ada."
Edhy tak menampik bahwa anggaran yang ada untuk pengawasan terhadap sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia sangat kurang. Namun demikian, ia memastikan pihaknya akan terus bersemangat melakukan pengawasan.
"Saya sedang berusaha agar anggaran pengawasan ditambah. Namun hal itu jangan terlalu dipikirkan," pungkasnya. "Yang harus dipikirkan bagaimana caranya sumber daya kelautan dan perikanan milik kita bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan nelayan dan dinikmati untuk bangsa kita sendiri."
(wk/elva)
