Menteri PUPR Basuki Ungkap Kekecewaan Kepada Gubernur DKI Anies Terkait Banjir 2020
Nasional

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan tinjauan udara di 130 titik banjir pada Rabu (1/1) siang dengan menggunakan helikopter milik BNPB.

WowKeren - Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek di awal tahun 2020 membuat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun ke lapangan. Kedua pejabat tersebut melakukan tinjauan udara di 130 titik banjir pada Rabu (1/1) siang dengan menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Setelah melakukan peninjauan, Basuki mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir di awal tahun ini adalah curah hujan yang cukup tinggi dibanding biasanya. Selain itu, durasi hujan yang lebih panjang juga berkontribusi atas genangan banjir kali ini.

"Curah hujan yang tinggi, bayangkan ya normalnya itu biasanya 50-100 milimeter (mm), ini menurut BMKG, itu saja sudah lebat. Sedangkan yang sekarang terjadi mencapai 377 mm," terang Basuki di Monas, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/1). "Jadi bisa dibayangkan lebatnya dan itu panjang dari tadi malam sampai tadi pagi."

Meski demikian, Basuki mengungkapkan kekecewaannya karena menilai bahwa dampak curah hujan tersebut bisa ditanggulangi dengan baik apabila Anies melaksanakan programnya dengan cepat. Salah satunya adalah program normalisasi sungai Ciliwung.

Basuki menyebut bahwa normalisasi sungai Ciliwung baru dilakukan pada 16 kilometer dari total 33 kilometer. Basuki lantas menyebut bahwa daerah di sekitar wilayah sungai yang telah dinormalisasi tampak tak tergenang banjir sama sekali.

"Mohon maaf bapak Gubernur, selama penyusuran kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah dinormalisasi baru 16 km," tutur Basuki. "Di 16 km itu kita lihat Insya Allah aman dari luapan, tapi yang belum dinormalisasi tergenang."


Oleh sebab itu, ke depannya Kementerian PUPR dan kementerian/lembaga (K/L) terkait akan lebih intensif berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta. Dengan demikian, daerah yang terendam banjir dapat lebih berkurang jumlahnya dari saat ini.

"Nah, ini kata harus diskusikan dengan Gubernur untuk membuat program itu (percepatan normalisasi)," ujar Basuki. "Termasuk di kali Pesanggarahan juga dengan sodotan kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur, beliau mengambil langkah-langkah untuk pembebasan lahannya karena dari total 1,2 km, 600 meter di antaranya sudah kita kerjakan."

Selain itu, Basuki juga "menyentil" soal pembangunan 2 bendungan kering yang masih tertunda. Kedua bendungan yang dimaksud adalah bendungan Ciawi dan bendungan Sukamahi.

"Kemudian, Bendungan Ciawi dan Sukamahi, pembebasan lahannya sudah 90 persen lebih, hampir 95 persen," terang Basuki. "Kami targetkan tahun 2020 ini akan selesai."

Lebih lanjut, Basuki menaruh harapan besar kepada Anies untuk segera menyelesaikan pembebasan lahan ini. Hal ini supaya normalisasi sungai lancar dilakukan dan pembangunan bendungan bisa selesai sesuai target.

"Ini keahlian beliau (Anies Baswedan) untuk persuasif dengan masyarakat. Kami akan mendukung beliau untuk programnya ini bisa ditangani, tanpa itu pasti akan terus menghadapi hal-hal yang terus berulang seperti ini (banjir)," pungkas Basuki. "Kami menunggu sekarang kesepakatan dengan masyarakat. Alhamdulillah menurut beliau (Anies Baswedan) masyarakat sudah diskusi dan Insya Allah masyarakat bisa menerima itu, mudah-mudahan bisa kita tangani."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait