Mahfud Klaim Penanganan Karhutla Kian Membaik di Era Jokowi
Instagram/mohmahfudmd
Nasional

Mentari Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai bahwa bencana karhutla sudah menjadi masalah tahunan yang mendera Indonesia.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, Indonesia sempat digegerkan dengan musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berkepanjangan. Karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan menimbulkan berbagai kerugian di daerah-daerah sekitarnya.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai bahwa bencana karhutla sudah menjadi masalah tahunan yang mendera Indonesia. Dampak dari karhutla ini tak hanya dirasakan di Indonesia namun juga negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Meski demikian, Mahfud menilai bahwa penanganan karhutla di era Presiden Joko Widodo alias Jokowi relatif membaik. Ia mengklaim bahwa peristiwa karhutla kian menurun. Bahkan dikatakannya, dibanding negara-negara lain yang memiliki masalah karhutla sama, jumlah lahan yang mengalami kerusakan di Indonesia adalah yang paling kecil.


"Tapi sejak pak Jokowi jadi presiden itu teratasi sampai sekarang, itu dari tahun ke tahun jadi membaik dan dari negara-negara yang punya masalah Karhutla," ujar Mahfud. "Indonesia itu sekarang sebenarnya paling kecil lahan yang terbakar itu menurun. Alhamdulillah terus membaik."

Ia lantas membandingkan karhutla di indonesia dengan yang terjadi di negara-negara lain. Misalnya seperti karhutla yang melanda Australia baru-baru ini dan juga kebakaran di Brazil. "Kita Alhamdulillah selalu membaik dari waktu ke waktu, dan itu penanganan dipimpin langsung oleh presiden, dan besok akan mulai rapat," imbuh Mahfud.

Sebelumnya, diberitakan bahwa kebakaran hutan yang melanda Australia bahkan sempat menjadi perhatian dunia internasional. Pakar ekologi Australia memperkirakan ada setidaknya setengah miliar hewan yang mati akibat bencana tersebut. Beberapa di antaranya termasuk reptil, mamalia, hingga burung. Ahli ekologi dari Dewan Konservasi Alam Sydney, Mark Graham, menilai bahwa jumlah tersebut kemungkinan bisa lebih tinggi mengingat kebakaran hutan telah menghanguskan sebagian wilayah Victoria dan Pantai Selatan New South Wales (NSW).

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait