Khawatir Ekonomi Kolaps, Risma Tegaskan Tak Akan Lockdown Surabaya
Nasional

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan bahwa tidak semua orang berpenghasilan bulanan sehingga jika lockdown dilakukan ia khawatir dengan mereka yang penghasilannya didapat dari kerja harian.

WowKeren - Jumlah pasien yang dinyatakan positif corona kian bertambah. Tak hanya di Jakarta, sebaran corona pun sudah merambah ke delapan provinsi. Sejumlah daerah pun telah menetapkan status corona sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan bahkan ada yang telah melakukan lockdown.

Sementara itu di Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini menyatakan tak akan melakukan penutupan akses atau lockdown. Bukan tanpa alasan, Risma khawatir jika Surabaya menerapkan kebijakan lockdown justru akan berdampak pada perekonomian. Alih-alih melakukan lockdown, Risma lebih memilih untuk membuat protokol pencegahan corona.

"Bahwa, lockdown enggak akan, makanya kita lalukan pencegahan ini, membuat protokol supaya tidak (lockdown)," kata Risma di Graha Sawunggaling, Surabaya, Senin (16/3).

Bukan tanpa alasan, Risma khawatir jika penutupan akses diberlakukan maka masyarakat akan ikut terdampak, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya pada penghasilan harian. pasalnya, tak semua orang memiliki penghasilan bulanan. Sehingga ia tidak ingin jika ekonomi kolaps.


"Karena kalau itu (lockdown) ekonomi bisa kolaps," lanjut Risma. "Itu jauh lebih berat, karena tidak semua orang pendapatannya bulanan. Ada yang harian dan itu bahaya kalau enggak (dapat pemasukan)."

Lebih jauh, Risma melakukan rapat koordinasi dengan berbagai petinggi perusahaan transportasi, pengusaha mal, hotel, tempat hiburan dan berbagai instansi lainnya di Kota Surabaya. Dalam rapat itu Risma meminta agar mereka semua membuat protokol kebijakan corona di masing-masing wilayah.

"Sebenarnya memang disarankan untuk tidak mengadakan pertemuan," tutur Risma. "Tapi saya harus lakukan ini supaya mereka membuat protokol di sekitar mereka masing-masing, sehingga diharapkan pencegahannya bisa lebih efektif."

Sejumlah protokol pencegahan yang telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya antara lain menyediakan fasilitas cuci tangan dan alat pengukuran suhu badan di tempat umum, serta penyimpanan karpet di masjid-masjid. Selain itu, penyemprotan cairan disinfektan juga dilakukan di sejumlah tempat umum.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru