BPS mencatat Indonesia mengalami surplus besar pada Februari 2020 lalu. Ternyata salah satu 'penyumbangnya' adalah ekspor masker, produk yang belakangan langka di Indonesia.
- Elvariza Opita
- Selasa, 17 Maret 2020 - 15:32 WIB
WowKeren - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap fakta mencengangkan soal laju ekspor produk masker di Indonesia. Hal ini terungkap menyusul BPS yang selesai membukukan neraca dagang Indonesia pada Februari 2020 lalu.
Sebagai informasi, BPS mengungkap kabar menggembirakan di tengah wabah virus Corona. Sebab Indonesia justru mencatatkan surplus di neraca perdagangan dengan nilai ekspor yang naik 2,24 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ekspor Indonesia pada bulan Februari 2020 tercatat sebesar USD13,94 miliar. Sedangkan pada Januari 2020 tercatat senilai USD13,41 miliar.
"Nilai ekspor bulan Februari 2020 mencapai USD 13,94 miliar," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Yunita Rusanti, dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (16/3). "Untuk migas mengalami penurunan sebesar 0,02 persen, non-migas mengalami kenaikan sebesar 2,38 persen."
Angka ini jelas menggembirakan mengingat perekonomian sedang lesu dihantam wabah virus Corona. Namun BPS lantas mengungkap fakta pahit di balik angka menggembirakan tersebut.
Sebab menurut BPS, ekspor masker dari Indonesia justru mengalami peningkatan signifikan selama dua bulan terakhir. Ekspor ini paling banyak ditujukan ke Singapura, Tiongkok, dan Hong Kong.
Berdasarkan data BPS, kenaikan nilai ekspor produk berkode HS 63079040 ini secara total naik 504.534 persen. Angka itu didapat dari total ekspor USD14.996 di tahun 2019 menjadi USD75,67 juta di dua bulan awal 2020.
Kenaikan ekspor paling signifikan terjadi ke Tiongkok, yakni dari USD496 menjadi USD26,43 juta. Bulan Februari sendiri mencetak angka hingga USD25,60 juta.
Sedangkan nilai ekspor masker ke Singapura pada Februari 2020 kemarin mencapai USD36,28 juta. Sementara nilai ekspor masker ke Hong Kong mencapai USD73,90 juta pada Februari 2020.
Angka-angka ini jelas membuat miris mengingat Indonesia sendiri tengah mengalami kelangkaan masker. Hal ini terbukti dari harga masker yang melonjak begitu tajam hingga pembatasan pembelian demi menghindari penimbunan dan kelangkaan lebih lanjut.
(wk/elva)
