Kelaparan Sampai 'Puasa' 3 Hari, Begini Potret Gelap Lockdown Imbas Corona
Dunia

Lockdown menjadi salah satu opsi untuk menekan angka penyebaran virus Corona. Namun ternyata ada sejumlah potret suram di balik pelaksanaan kebijakan ini, seperti kisah berikut.

WowKeren - Beberapa negara menetapkan lockdown total untuk mengatasi pandemi COVID-19 di wilayahnya. Seperti Italia dan Malaysia, yang kendati belakangan menunjukkan dampak positif, tetapi ternyata menyimpan sejumlah sisi gelap.

Kisah dari kedua negara itu membuktikan lockdown ternyata membawa pengaruh buruk juga, yakni kelaparan. Seperti misalnya kisah seorang bocah di Malaysia yang mengaku belum makan selama tiga hari karena keluarganya tak lagi memiliki penghasilan di tengah lockdown.

Kejadian viral ini diunggah oleh warganet Facebook dengan akun Mohd Zaki Bin Salleh. Zaki kala itu bertemu dengan seorang bocah bernama Krisnen yang mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan pangannya karena sang ayah tak bisa bekerja.

"Ini adalah kenyataan," ujar Zaki dalam postingannya. "Saya menghentikan mobil saya dan datanglah Krisnen bertanya 'apakah Paman punya makanan? Sudah tiga hari sejak saya terakhir makan'."

"Saya bertanya kepadanya ada berapa banyak orang di rumahnya. Krisnen menyebutkan bahwa ada lima," imbuhnya. "Jadi saya memberinya lima paket nasi dengan gulai, ikan lele dan sambal belacan."

Kisah semacam ini bukan satu-satunya di dunia. BBC baru-baru ini merilis video eksklusif mereka soal kondisi masyarakat Italia yang harus menghadapi situasi serupa karena lockdown.

Lockdown total yang diterapkan pemerintah membuat Stefano, seorang warga Italia, tak bisa menjalankan bisnis jual beli rumahnya. Persediaan uangnya pun menipis hingga ia harus meminta bantuan dari warga lain untuk kebutuhan pangannya.


"Kami sudah hidup tanpa uang selama sebulan belakangan," ujar Stefano, dilansir pada Rabu (8/4). "Ini sangat berat, karena kami tak pernah menjalani kehidupan seperti ini."

"Kami mengalami perubahan dari satu fase ke fase lain. Semua benar-benar berubah," ungkapnya. Namun senyum tipis yang ia ulas selanjutnya menunjukkan betapa pasrahnya Stefano atas kondisinya saat ini. Sebab kenyataannya ia tak bisa berbuat banyak ketika dunia masih berperang dengan virus yang menyerang sistem pernapasan itu.

Maria Rosa pun memberikan pernyataan senada. Ia yang selama ini bekerja sebagai asisten rumah tangga tak lagi bisa memberikan nafkah untuk keluarganya karena lockdown yang diterapkan pemerintah.

"Sebagai ibu, aku siap melakukan apapun untuk memastikan keluargaku tetap bisa makan," ujar Maria Rosa. "Namun ada kalanya aku benar-benar tak bisa melakukan apapun dan berpikir apakah kami akan berakhir di sini?"

Beruntung komunitas warga setempat meluncurkan program bertajuk "Pelangi di Setiap Sudut Jalan". Lewat program itu, warga yang memiliki persediaan makanan berlebih bisa memberikan makanannya di sebuah keranjang khusus, dan warga lain yang kekurangan bahan pangan bisa mengambil dari sana.

"Kalau Anda memiliki makanan, letakkan di sini. Kalau Anda tidak punya makanan, ambillah," demikian slogan program tersebut.

Potret suram lockdown ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya kekacauan besar sempat terjadi di India usai sang perdana menteri menetapkan lockdown nasional.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait