Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Jokowi memang sempat membagikan ratusan paket sembako di sepanjang jalan yang dilewati sepulangnya dari Istana Merdeka.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 09 April 2020 - 20:43 WIB
WowKeren - Sebuah video yang menunjukkan mobil Presiden Joko Widodo membagikan paket sembako kepada para pengemudi ojek online (ojol) di pinggir jalan viral di media sosial. Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @jakarta.terkini.
Dalam keterangannya, pembagian sembako tersebut terjadi di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/4) hari ini. Dalam video tersebut, tampak mobil dinas berpelat RI 1 berhenti di pinggir jalan.
Sejumlah pasukan pengamanan presiden (Paspampres) kemudian tampak mengambil dan membagikan sembako dari bagasi mobil. Para driver ojol berjaket hijau pun berusaha untuk mendekati mobil Jokowi, namun dilarang oleh para Paspampres. Para driver ojol tersebut tampak mengucapkan terima kasih mereka.
Kejadian dalam video tersebut telah dibenarkan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. Menurutnya, Jokowi memang sempat membagikan paket sembako yang berisi beras, gula, mie instan, minyak goreng, dan kebutuhan lain, usai pulang dari Istana Merdeka.
"Tadi pulang kantor Pak Presiden membagikan sembako pada pengemudi ojol yang dilewati di jalan," tutur Bey dilansir CNN Indonesia pada Kamis (9/4) hari ini. "Ada sekitar 400 paket sembako."
Meski membagikan sembako langsung di pinggir jalan, Bey menjelaskan bahwa Jokowi tetap menerapkan aturan physical distancing, mengingat pandemi corona (Covid-19) tengah melanda. Yakni dengan cara tetap berada di dalam mobil. "Enggak cuma ojol, ada yang lain juga," jelas Bey.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian, mengaku bahwa pembagian sembako tersebut dilakukan tanpa ada pengumuman terlebih dahulu. Dengan demikian, tidak ada rombongan yang berbondong-bondong datang menunggu pembagian sembako.
"Itu dilakukan ke pengemudi gojek yang menunggu penumpang, jadi tidak menimbulkan kerumunan, bukan sesuatu yang diumumkan sebelumnya sehingga orang berbondong-bondong datang," pungkasnya. "Tetap diperhatikan jarak aman. Tidak masalah."
(wk/Bert)
