PSBB Surabaya Raya Berjalan Sehari, Pemkot Beber Poin-Poin Evaluasi Ini
Instagram/dishubsurabaya
Nasional

Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Jawa Timur menerapkan PSBB mulai Selasa (28/4) kemarin hingga 11 Mei 2020 mendatang. Namun baru sehari berjalan sudah banyak pelanggaran yang patut dievaluasi.

WowKeren - Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik, atau yang dikenal sebagai wilayah Surabaya Raya resmi memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Selasa (28/4) kemarin. Sedianya status PSBB ini akan diterapkan selama 2 pekan ke depan hingga 11 Mei 2020.

Usai dilaksanakan sehari, polisi pun langsung mengantongi sejumlah poin evaluasi. Salah satu yang sangat disoroti adalah terkait penumpukan jumlah kendaraan di checkpoint Bundaran Waru yang merupakan perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo kemarin.

Pertama terkait banyaknya pengendara motor yang tertangkap berboncengan meski tidak satu alamat. Padahal larangan pengendara kendaraan roda dua berboncengan sudah diatur dalam larangan pelaksanaan PSBB.

"Karena memang banyak sekali kendaraan roda dua itu berboncengan yang bukan dari keluarganya," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, Febriadhitya Prajatara, dilansir dari Kompas, Rabu (29/4).

Namun yang sangat disoroti adalah perihal absennya sejumlah kelengkapan para pengendara, baik kendaraan roda dua maupun empat. Mereka diketahui berangkat kerja tanpa dilengkapi dengan ID Card atua surat tugas dari perusahaannya.


Padahal sebelum PSBB diberlakukan, Pemkot Surabaya mengaku sudah memberi sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan terkait ID Card. "Hari Minggu kemarin kami sudah sosialisasi ke perusahaan agar karyawannya dibekali ID Card atau surat tugas," ujar Febri.

Hal-hal inilah yang menjadi poin evaluasi bagi setiap pihak. Harapannya masyarakat lebih memahami bagaimana peraturan kala PSBB berlangsung sehingga kemacetan mengular seperti kemarin tak lagi terulang.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irwan Wahyudrajat juga memberikan klarifikasinya soal antrean kendaraan yang menjadi viral di media sosial kemarin. Menurutnya penumpukan kendaraan yang ada berkaitan erat dengan volume yang tinggi serta ketatnya pemeriksaan dari pihak kepolisian.

Bahkan ada beberapa pengendara yang terpaksa putar balik karena tak diperkenankan masuk Surabaya. Proses pemeriksaan yang begitu ketat inilah yang menyebabkan kendaraan terlihat bertumpuk.

Selain itu masih banyak pula pengendara yang tertangkap tak mengenakan masker atau berboncengan. Petugas pun langsung memberhentikan dan menegur pengendara tersebut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru