Ternyata Sempat Jadi Rekan Kerja, Muncul Dugaan George Floyd Dibunuh Karena Alasan Pribadi
Dunia

Derek Chauvin, eks polisi Minneapolis yang menginjak leher George Floyd sampai tewas ternyata pernah menjadi rekan kerja pria kulit hitam itu. Hal ini memunculkan dugaan adanya motif pribadi.

WowKeren - Tragedi rasisme yang dialami George Floyd (46), warga sipil berkulit hitam asal Minneapolis, Amerika Serikat terus menjadi bahasan panas. Eks aparat Kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin, pun ditetapkan sebagai tersangka dalam kejadian tersebut.

Penyelidikan terus dikembangkan untuk menuntaskan masalah yang sampai menimbulkan gelombang demonstrasi besar-besaran di AS itu. Dan belakangan hasil penyelidikan mengungkap potensi Floyd sampai meregang nyawa bukan semata karena masalah ras tetapi juga alasan pribadi.

Potensi ini terungkap pasca polisi mendapati Floyd dan Chauvin ternyata pernah menjadi rekan kerja di klub malam bernama "El Nuevo Rodeo". Keduanya sama-sama bekerja sebagai aparat keamanan di klub malam tersebut yang ternyata kerap bersitegang satu sama lain.

"Mereka kerap bersitegang," ungkap David Pinney, mantan rekan kerja Chauvin dan Floyd kala masih bekerja di sana, seperti dikutip dari CBS News, Rabu (10/6). "Itu karena Derek sangat agresif terhadap beberapa pelanggan."


Informasi ini juga dibenarkan oleh Maya Santamaria selaku pemilik klub. Ia juga membenarkan soal sikap agresif Chauvin terhadap pelanggan kulit hitam, yang kemudian menjadi alasan perseteruannya dengan Floyd.

Kabar ini pun menjadi alasan Kepala Polisi Houston, Art Acevedo, menyarankan kepada penyidik untuk mendalami hubungan keduanya sebagai motif kejadian. Acevedo sendiri meyakini perkembangan kasus akan benar-benar berbeda apabila ada masalah personal di balik insiden yang terjadi.

"Jika ini terjadi di kota saya, pasti akan saya investigasi mendalam," beber Acevedo, seperti dikutip dari Fox News, Kamis (11/6). "(Terutama) Terkait hubungan Floyd dengan petugas polisi yang menindih lehernya menggunakan lutut selama 8 menit dan 46 detik."

"Saya memiliki firasat ada semacam konflik yang membuat dia (Chauvin) melakukan itu semua. Saya pikir ini akan berdampak kepada jenis hukuman dan jalannya persidangan ke depannya," kata Acevedo.

Kendati demikian Acevedo tetap meminta penyidik untuk tak menanggalkan masalah rasisme terkait kasus tersebut. "Saya pikir tidak bisa menghilangkan begitu saja terkait ras dalam motifnya. Penyidik harus mendalami masa lalu dan motifnya," pungkas Acevedo.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait