Ruben Onsu menunjukkan kemarahannya setelah ketiga anaknya mendapat penghinaan di media sosial. Ruben pun memberi peringatan keras pada oknum yang menyebut anak-anaknya sebagai tuyul tersebut.
- Amelia Nur Fatimah
- Senin, 22 Juni 2020 - 17:18 WIB
WowKeren - Ruben Onsu saat ini tengah terlibat konflik terkait sengketa merek dagang Geprek Bensu. Akibat masalah tersebut, tak sedikit netizen yang melontarkan komentar kebencian dan hujatan kepada Ruben. Ruben yang selama ini memilih diam dalam menghadapi cacian tersebut akhirnya tak sanggup menahan amarah ketika ketiga anaknya ikut dihina.
Ketiga anak Ruben ternyata juga ikut mendapat hinaan dari netizen. Bahkan ada yang menyebut anak-anak Ruben sebagai tuyul. Hal itu terungkap lewat salah satu postingan terbaru di akun sosial media milik Ruben.
Dalam postingan tersebut, Ruben ikut menguggah tangkapan layar dari salah satu netizen yang berkomentar dengan nada menghina anak-anak Ruben. "Yang Tapi bukan saya tapi keluarga Onsu yang anak anaknya," bunyi komentar dari akun @victorinasigarlaki. "Hati hati nanti jadi tuyul tiga tiga nya betranpeto dan dua adiknya hahahahaha."
Menanggapi komentar hinaan tersebut, Ruben menilai tindakan tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh orang dewasa. Meski mendapat penghinaan, Suami Sarwendah itu kemudian memperingatkan jika perkataan oknum tersebut bisa menjadi doa yang berbalik ke dirinya sendiri.
"Saya bahkan tdk berucap di social media saya kemarin2 ini, tp saya TEGASKAN anda berucap ke arah keluarga saya dan ketiga anak saya ini sangat lah tak sesuai dgn usia anda saat ini," tulis Ruben pada Senin (22/6). "Berucaplah dgn kata yang baik maka akan menjadi doa untuk dirimu sendiri, tp saya doa kan ibu sehat selalu panjang umur, dan paham kalau kata2 ibu menyakiti org lain dan jng anggap ini sebuah bercandaan ya ibu yg cantik @victorinasigarlaki. Nih saya post ya bu dari pada nyelip2 di coment."
Ruben mengangkat komentar hinaan tersebut untuk memberi efek jera dan peringatan kepada pera netizen. Ruben juga berharap agar pemilik akun tersebut tidak lagi menganggap kalimat yang menyakiti orang lain sebagai sebuah candaan.
(wk/amel)
