Demi Bungkam Kritik, Presiden Xi Jinping Ancam Warga Tiongkok yang Tinggal di AS untuk Pulang
Getty Images
Dunia

Kabar ini disampaikan oleh Direktur Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI), Christopher Wray. Ia menyebut Xi ingin membungkam kritik terhadap kebijakan politik dan hak asasi manusia Beijing.

WowKeren - Pemerintah Tiongkok dilaporkan mengancam warga negara mereka yang berada di Amerika Serikat untuk pulang. Kabar ini disampaikan oleh Direktur Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI), Christopher Wray.

Wray mendesak orang-orang kelahiran Tiongkok untuk menghubungi FBI jika pejabat Beijing mencoba untuk memaksa mereka kembali ke Negeri Tirai Bambu. Presiden Tiongkok, Xi Jinping, diduga menjalankan program pemaksaan bernama Fox Hunt untuk "memburu" warga negaranya yang berada di AS.

Wray mengatakan, Xi telah mempelopori sebuah program yang ditujukan untuk menarik orang-orang yang lahir di Tiongkok, tetapi tinggal di AS. Upaya ini untuk membungkam kritik terhadap kebijakan politik dan hak asasi manusia Beijing.

"Ratusan korban Fox Hunt yang mereka targetkan tinggal di sini di Amerika Serikat, dan banyak di antara mereka adalah warga negara Amerika atau pemegang kartu hijau," ujar Wray.


Wray menceritakan sebuah kasus ketika pemerintah Tiongkok mengirim seorang utusan untuk mengunjungi sebuah keluarga di AS. Utusan meninggalkan pesan bahwa target dapat memilih antara kembali ke Tiongkok atau bunuh diri.

"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mencatat bahwa jika Anda yakin pemerintah Tiongkok menargetkan Anda, bahwa Anda adalah calon korban Fox Hunt, silakan hubungi kantor lapangan FBI setempat," katan Wray.

Pemimpin badan investigasi utama dari Departemen Keadilan AS ini menyatakan, bagi orang yang menolak kembali, maka keluarga yang berada di Tiongkok akan terancam. "Pemerintah Tiongkok ingin memaksa mereka untuk kembali ke Tiongkok dan untuk mencapai taktik ini mengejutkan," ujarnya.

Wray juga mengatakan bahwa hampir setengah dari hampir lima ribu kasus kontra intelijen aktif FBI yang sekarang sedang berlangsung terkait dengan Tiongkok. "Kami sekarang telah mencapai titik di mana FBI membuka kasus kontra-intelijen baru terkait Tiongkok setiap 10 jam," paparnya.

Tuduhan tersebut menyatakan Tiongkok menggunakan spionase, pencurian siber, pemerasan, dan cara-cara lain sebagai bagian dari strategi untuk menggantikan AS sebagai ekonomi dan teknologi dominan dunia di dunia. Kedutaan Besar Tiongkok tidak segera menanggapi pernyataan Wray, tetapi, Beijing telah membantah tuduhan yang menggunakan spionase dunia maya untuk menjatuhkan AS.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait