Provinsi DKI Jakarta baru saja memecahkan rekor positivity rate tertinggi yang terjadi selama menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. Jadi berapa?
- Ruth Meliana
- Selasa, 21 Juli 2020 - 13:58 WIB
WowKeren - Provinsi DKI Jakarta telah memecahkan rekor positivity rate atau presentase kasus virus corona (COVID-19). Rekor tersebut pecah semasa DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi sekarang ini.
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id pada Selasa (21/7), positivity rate di DKI Jakarta telah menyentuh 12,9 persen. Kenaikan ini diduga dipicu karena pemerintah terus melakukan tracing dan swab test PCR secara masif setiap harinya.
Pada Minggu (19/7) kemarin, Jakarta telah melakukan tes PCR pada 2.824 orang. 2.794 diantaranya dites untuk memastikan diagnosis pada kasus baru. Hasilnya, sebanyak 361 orang positif dan 2.433 lainnya negatif COVID-19.
Selanjutnya pada Senin (20/7), DKI Jakarta melaporkan adanya tambahan 361 kasus virus corona. Tambahan tersebut membuat ibu kota Indonesia ini telah mencatatkan total 16.712 kasus COVID-19.
Gubernur DKI Anies Baswedan lantas memaparkan data perkembangan positivity rate COVID-19 di wilayah pemerintahannya. Ia menjelaskan perkembangan presentase kasus virus corona di Jakarta mulai 4 Juni lalu hingga sekarang.
”Sebagai catatan, tanggal 4-10 Juni di Jakarta kita melakukan 21.197 orang dites dan positivity rate-nya 4,4 persen,” jelas Anies dalam video '12 Jul 2020 Gub Anies Baswedan Update Perkembangan Penanganan COVID-19' di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7). “Lalu tanggal 11-17 Juni, 27.091 orang dites tingkat positivity rate-nya 3,1.”
”Lalu 18-24 Juni ada 29.873 orang yang dites, positivity rate-nya 3,7 persen,” sambungnya. “Kemudian 25 Juni-1 Juli ada 31.085 orang yang dites PCR, kemudian positivity rate-nya 3,9 persen. Lalu 2-8 Juli ada 34.007 orang, positivity rate-nya 4,8 persen. Tapi hari ini angka positivity rate itu menjadi 10,5 persen, melonjak dua kali lipat.”
(wk/lian)