Erick Thohir Ungkap Rencana Pemerintah Beri Subisidi Pulsa Untuk Sekolah Online
Nasional

Adapun bantuan pulsa ini rencananya akan diberikan melalui mekanisme subsidi dan kini tengah dikaji oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

WowKeren - Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pemerintah berencana memberikan pulsa gratis untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi corona. Adapun bantuan pulsa gratis ini rencananya akan diberikan melalui mekanisme subsidi dan kini tengah dikaji oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kemarin, Kominfo bersama Menteri Keuangan dan Mendikbud sekarang sedang pelajari apakah ada juga bantuan subsidi pulsa untuk dosen, guru, murid, semuanya," terang Erick pada Kamis (13/8). "Saya belum bisa presentasi detail karena itu masih digodok."

Erick menyatakan bahwa Kominfo sebenarnya sudah bekerjasama dengan PT Telkomsel untuk memberikan pulsa murah demi mendukung kegiatan PJJ yang kini diterapkan sekolah hingga perguruan tinggi. Menurutnya, kerjasama dengan Telkomsel tersebut diperkirakan bisa mencapai Rp 1,7 triliun.

"Bahkan, per bulannya kalau tidak salah untuk Telkom dan Telkomsel kurang lebih Rp1,4 triliun," tutur Erick. "Tapi ini nanti sebagai catatan datanya ada di Kominfo."


Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sudah sempat menyinggung soal rencana pemberian bantuan bagi program PJJ di masa pandemi corona. Namun, Sri Mulyani masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait rencana tersebut.

"Kami sedang bahas dengan kementerian/lembaga terkait bagaimana kami bisa bantu keluarga di dalam suasana COVID," ujar Sri Mulyani. "Dimana mereka tidak mungkin hadir fisik (ke sekolah)."

Menurut Sri Mulyani, bantuan tersebut akan mudah diberikan kepada masyarakat jika pemerintah memiliki sumber data yang lengkap. Sri Mulyani menilai bahwa bantuan ini diperlukan lantaran tak semua anak di Indonesia memiliki akses dan sarana-prasarana seperti smartphone, laptop, hingga jaringan internet untuk mengikuti PJJ selama pandemi corona.

"Mereka tidak bisa sekolah, tidak bisa mengakses melalui pembelajaran secara digital, entah karena masalah teknologi, tidak memiliki handphone, atau mereka tidak bisa bayar pulsa," pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut. "Ini menjadi satu tantangan baru yang harus dipecahkan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait