AS Tegaskan Tak Mau Gabung Program Vaksin COVID-19 Gagasan WHO
AFP
Dunia

Selain ketidakpercayaan Presiden Donald Trump terhadap aliansi global dan WHO, Amerika Serikat juga diketahui sudah memiliki operasi sendiri untuk membuat vaksin COVID-19.

WowKeren - Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak akan bergabung dan berpartisipasi dalam upaya internasional mengembangkan dan mendistribusikan vaksin corona (COVID-19) yang digagas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO. Sebagaimana diketahui, Presiden Donald Trump pada Juli lalu secara resmi menarik AS keluar dari organisasi kesehatan dunia itu.

"Amerika Serikat akan terus melibatkan mitra internasional untuk memastikan mengalahkan virus ini, tetapi kami tidak akan dibatasi oleh organisasi multilateral yang dipengaruhi oleh WHO dan Tiongkok yang korup," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, dikutip dari CNN pada Rabu (2/9).

Selain ketidakpercayaan Trump terhadap aliansi global dan WHO, AS juga diketahui sudah memiliki operasi sendiri untuk membuat vaksin. Hal ini memperkuat alasan AS tidak ikut dalam operasi vaksinasi WHO. AS diketahui tengah melakukan upaya mempercepat pengembangan obat, vaksin, dan langkah-langkah lain untuk memerangi pandemi.

Disebutkan bahwa Trump tidak mau mengambil risiko nantinya vaksin itu tidak sesuai standar FDA, organisasi obat dan makanan AS. Sejauh ini, setidaknya sudah ada dua vaksin COVID-19 sedang dalam uji coba tahap 3 di AS yang dibuat oleh Moderna dan Pfizer/BioNTech, lalu dua lagi diharapkan untuk memulai uji coba tahap 3 pada pertengahan September.

Sebagai informasi tambahan, Trump mengakhiri hubungan AS dengan WHO karena kecewa terhadap kegagalan organisasi itu dalam mengatasi penyebaran virus corona. Sebelum putus hubungan, AS telah lebih dulu menghentikan donasi Negeri Paman Sam untuk WHO.


Sebelum putus hubungan, Trump telah lebih dulu menghentikan donasi AS untuk WHO. AS diketahui menyumbangkan USD 445 juta kepada WHO setiap tahun dari total USD 4,8 miliar bujet lembaga itu. Jumlah tersebut yang terbesar dari negara lain.

Trump menyetop bantuan itu karena menganggap WHO tidak serius menanggapi wabah virus corona di Tiongkok hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Presiden 74 tahun itu juga meyakini WHO tidak transparan dalam menyebarkan informasi soal COVID-19 ke negara lainnya.

Namun seakan berbanding terbalik dengan AS,Kementerian Kesehatan Jepang justru berencana untuk berpartisipasi dalam program vaksin COVID-19 dari WHO. Seorang pejabat Jepang mengatakan keputusan itu bersifat tidak mengikat. Kontribusi keuangan dari Negeri Matahari Terbit itu akan diputuskan sebelum tenggat waktu 18 September.

Program yang diluncurkan pada akhir April dirancang sebagai polis asuransi untuk mengamankan akses ke vaksin COVID-19. Partisipasi tidak pasti karena beberapa negara maju, termasuk Amerika Serikat, telah membuat kesepakatan sendiri untuk vaksin.

Melalui kesepakatan internasional dan produksi dalam negeri, Jepang berada di jalur yang tepat untuk memiliki lebih dari 500 juta dosis dari enam vaksin COVID-19 yang berbeda pada tahun depan untuk populasi 126 juta.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait