Pasien Sembuh Corona Diimbau Tes Swab Ulang Sebulan Kemudian, Ini Alasannya
Getty Images
Health

Peneliti dari Roma, Italia menemukan bahwa pengulangan tes swab dengan metode PCR bisa meminimalisir terjadinya false positive maupun kasus reinfeksi. Begini penjelasannya.

WowKeren - Penelitian terbaru dari Italia mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan COVID-19 dari pasien sembuh penyakit tersebut. Sebab hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan penyintas masih dapat membawa virus sekitar satu bulan setelah gejala penyakit muncul.

Diterbitkan di BMJ Open, penelitian ini difokuskan pada berapa lama penyebaran virus Corona tipe SARS-CoV-2 berdasarkan data populasi. Ini penting untuk dipahami karena petugas medis dapat dibanjiri dengan tes ulang untuk memastikan pasien telah terbebas dari terinfeksi.

Tim peneliti juga ingin menentukan kemungkinan konfirmasi pemberantasan virus dengan dua tes swab yang negatif dan faktor apa yang mungkin memengaruhi hasil. Penelitian dilakukan terhadap 1.162 pasien di Provinsi Regio Emilia di utara Italia, untuk melihat berapa banyak pasien yang masih punya viral load dan berapa banyak yang telah sepenuhnya sembuh.

"Selama masa tindak lanjut, setiap pasien menjalani rata-rata tiga kali tes swab, dengan kisaran dari satu hingga sembilan," jelas para peneliti, dilansir dari Health 24, Selasa (8/9). "Waktu rata-rata pengujian ulang setelah hasil swab positif adalah 14,7 hari setelah positif pertama, 14,0 hari setelah positif kedua, dan 9,2 hari setelah positif ketiga."


Studi menunjukkan bahwa 60,6 persen subjek penelitian bebas dari viral load SARS-CoV-2 dalam rata-rata 30 hari sejak diagnosis dan 36 hari sejak timbulnya gejala. Peneliti juga mendapati satu dari lima tes adalah negatif palsu dalam kelompok mereka.

Namun "pembersihan" jejak virus Corona ini juga dipengaruhi oleh faktor usia. Pembersihan virus dari gejala rata-rata adalah 35 hari untuk mereka yang berusia di bawah 50 tahun, sedangkan diperlukan waktu sekitar 38 hari untuk mereka yang berusia di atas 80 tahun.

Pola yang sama juga terlihat pada tingkat keparahan penyakit. Pasien yang dirawat di rumah sakit membutuhkan waktu lebih lama untuk bersih dari virus.

Kendati demikian, peneliti mendapati praktik di lapangan akan berbeda dengan rancangan riset yang mereka buat, seperti dengan metode pengulangan tes swab dalam rentang waktu 14 hari. Apalagi tes PCR sendiri sangat sensitif dalam mendeteksi jejak virus Corona di dalam tubuh, sehingga berpotensi menimbulkan false positive.

"Sehingga setidaknya setengah dari tes ini negatif, tes harus dilakukan setelah lebih dari empat pekan setelah pasien bebas dari gejala. terlebih lagi, mengingat probabilitas tinggi persistensi virus, tes negatif tiga pekan sejak diagnosis memiliki nilai yang tinggi kemungkinan adalah negatif palsu," pungkas peneliti.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait