Jumlah kumulatif kasus COVID- 19 di Tanah Air pun telah mencapai 262.022 pasien. Sedangkan kasus aktifnya kini berada di angka 60.064, atau 22,9 persen dari total kasus terkonfirmasi.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 24 September 2020 - 16:18 WIB
WowKeren - Kasus positif virus corona (COVID-19) harian di Indonesia terus menembus angka 4.000-an selama empat hari berturut-turut. Indonesia kembali memecahkan rekor dengan mencatat 4.634 kasus COVID-19 baru pada Kamis (24/9) hari ini.
Jumlah kumulatif kasus COVID- 19 di Tanah Air pun telah mencapai 262.022 pasien. Sedangkan kasus aktifnya kini berada di angka 60.064, atau 22,9 persen dari total kasus terkonfirmasi.
Sementara itu, kasus kematian akibat COVID-19 mendapat tambahan 128 orang pada hari ini. Dengan demikian, total jumlah korban jiwa pandemi corona di Tanah Air kini telah mencapai 10.105 orang atau 3,9 persen dari total kasus terkonfirmasi.
Adapun jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh pada hari ini mengalami peningkatan, yakni sebanyak 3.895 orang. Sehingga angka kesembuhan COVID-19 di Tanah Air kini telah mencapai 191.853 orang, atau 73,2 persen dari total kasus terkonfirmasi.
Di tingkat global, Indonesia kini menjadi negara ke-23 dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi. Namun untuk total jumlah kasus kematian akibat COVID-19, Indonesia berada di peringkat ke- 17.
Di sisi lain, pemerintah sempat melemparkan wacana perubahan definisi kematian COVID-19. Dalam wacana tersebut, akan dimisahkan mana jenazah yang meninggal karena infeksi virus Corona dan yang dikarenakan komorbid alias penyakit penyerta.
Wacana tersebut lantas menimbulkan pro-kontra. Pakar bahkan menyebut apabila wacana tersebut direalisasikan, maka pemerintah hanya berbohong dengan statistik. Namun, Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, menegaskan bahwa pemerintah masih mendata kematian pasien COVID-19 sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berdasarkan acuan WHO, kematian yang terhitung adalah kematian yang diakibatkan oleh perjalanan penyakit yang sesuai pada kasus probable atau konfirmasi COVID-19, kecuali ada penyebab alternatif lain yang jelas tidak berhubungan dengan COVID- 19 seperti kecelakaan. Sehingga saat ini pemerintah melaporkan kasus kematian pada pasien terkonfirmasi maupun probable COVID-19.
(wk/Bert)
