Satgas mencatat 10 provinsi berikut menyumbang sampai 95 persen total pasien meninggal COVID-19 nasional. Selain itu, 75 persen lebih kasus aktif juga tersebar di 10 provinsi tersebut.
- Elvariza Opita
- Rabu, 07 Oktober 2020 - 17:04 WIB
WowKeren - Pemerintah pusat sudah memetakan 10 provinsi yang masuk kategori prioritas dari segi pengendalian COVID-19. Dan label "provinsi prioritas" ini jelas tidak boleh dipandang remeh lantaran terungkap sumbang sampai 95 persen kematian COVID-19 di Indonesia.
Provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan lima lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Papua, serta tambahan 2 daerah lain yakni Bali dan Aceh.
Disampaikan Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, akumulasi kasus meninggal di 10 provinsi ini mencapai 10.856 per Selasa (6/10) kemarin. Padahal sampai kemarin ada 11.374 kasus meninggal COVID-19, dan bertambah 98 orang pada Rabu (7/10) hari ini.
Dengan demikian, 10 provinsi ini sendiri menyumbang sampai 95,44 persen kasus meninggal nasional. Dan Jawa Timur menjadi "nomor wahid" dengan 3.280 kasus kematian per Selasa kemarin, diikuti DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Bila merujuk dari data kasus positifnya, 10 provinsi prioritas ini memang mengonfirmasi hingga tiga perempat total akumulatif nasional. "Tiga perempatnya lah, jadi ketika kita memfokuskan ke sana dapat segera menurunkan kasus yang ada di nasional," ujar Dewi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (7/10).
Kendati demikian, 92,4 persen kasus sembuh nasional juga dikonfirmasi di 10 provinsi prioritas itu. DKI Jakarta menjadi penyumbang terbesar mencapai 64.229 kasus sembuh per Selasa (6/10) kemarin, hampir 2 kali lipat lebih banyak ketimbang Jatim di posisi kedua dengan 38.403 kasus.
Selain itu ada 61.389 kasus aktif COVID-19 yang tersebar di 10 provinsi prioritas itu. Secara persentase, angka ini setara dengan 97,59 persen kasus aktif nasional, dengan Ibu Kota menjadi yang paling banyak melaporkan.
Kasus aktif sendiri ditandai dengan pasien COVID-19 yang saat ini masih menerima perawatan, baik secara mandiri maupun di fasilitas kesehatan pemerintah. Untuk daerah dengan fasilitas kesehatan yang mulai terbatas seperti DKI, menjadi pekerjaan besar agar angka kasus aktif ini diturunkan.
(wk/elva)
