Pikirkan Dampak Ekonomi, WHO Tak Lagi Sarankan Lockdown Untuk Tangani COVID-19
Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengubah kebijakan terkait penanganan pandemi virus corona dengan tak menyarankan lockdown menjadi pendekatan utama menangani COVID-19.

WowKeren - Berbagai kebijakan terkait penanganan pandemi virus Corona (COVID-19) yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kerap mengalami perubahan. Tak terkecuali soal lockdown, yang baru-baru ini tidak lagi disarankan sebagai pendekatan utama.

Utusan WHO Dr David Nabarro dalam sebuah wawancara video dengan majalah Inggris, The Spectator. Menurutnya, pembatasan semacam itu hanya boleh dilakukan sebagai pendekatan terakhir.

"Kami di WHO tidak mengadvokasi lockdown sebagai cara utama mengendalikan virus ini," kata Nabarro dilansir Nypost, Senin (12/10). "Satu-satunya kesempatan yang kami yakini lockdown dibenarkan adalah untuk memberi Anda waktu mereorganisasi, menata kembali, menyeimbangkan kembali sumber daya, melindungi tenaga kesehatan yang kelelahan, tapi pada umumnya kami memilih tidak melakukannya."


Lebih lanjut, Nabarro mengatakan ada dampak signifikan terkait pembatasan ketat, terutama terkait ekonomi global. "Lockdown hanya punya satu konsekuensi yang tak boleh diremehkan, yakni membuat orang miskin menjadi lebih miskin," imbuhnya.

Lockdown dinilai sangat berdampak pada negara yang menggantungkan diri pada pariwisata. Ia mencontohkan pariwisata di Karibia yang kelabakan.

Menurut juru bicara WHO, Christian Lindmeier, diberlakukannya lockdown atau penutupan perbatasan negara tidaklah efektif dalam menghentikan penyebaran wabah virus corona. "Jika Anda menutup perlintasan perbatasan resmi, Anda bisa kehilangan jejak orang-orang dan tak bisa memonitor (pergerakan mereka) lagi," katanya.

Sebelumnya, WHO sendiri telah memperingatkan negara-negara untuk tidak mencabut lockdown terlalu cepat selama gelombang pertama pandemi COVID-19. "Hal terakhir yang perlu dilakukan oleh negara manapun adalah membuka sekolah dan bisnis, hanya untuk menutupnya kembali karena kebangkitan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait