Dituding Tunggangi Aksi Penolakan Omnibus Law, KAMI Buka Suara
Getty Images/Barcroft Media
Nasional

Terkait pihak-pihak yang melakukan kerusuhan saat demo berlangsung, Din menduga pelaku berasal dari preman-preman bayaran yang dikerahkan oleh kelompok tak bertanggung jawab.

WowKeren - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin, buka suara mengenai tudingan pihaknya menunggangi aksi demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Ia menegaskan jika KAMI secara kelembagaan tidak ikut dalam aksi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja.

"Kalimat bahwa KAMI menunggangi aksi demo buruh, mahasiswa dan pelajar adalah taktik," kata Din melalui keterangan resmi, Senin (12/10). "Agar massa buruh, mahasiswa dan pelajar tidak turun beraksi."

Ia menegaskan jika KAMI adalah gerakan moral yang berupaya menyuarakan kebenaran. KAMI memiliki misi untuk meluruskan Kiblat Bangsa dan Negara dari penyimpangan dan penyelewengan.

Terkait pihak-pihak yang melakukan kerusuhan saat demo berlangsung, Din menduga pelaku berasal dari preman-preman bayaran yang dikerahkan oleh kelompok tak bertanggung jawab. Ia menegaskan jika anarkisme adalah cara lama yang ditempuh untuk membungkam gerakan kritis.


"Cara mendiskreditkan kaum kritis terhadap pemerintah dengan melakukan anarkisme adalah cara lama untuk membungkam gerakan itu," tegas Din. "Gerakan moral KAMI tidak akan terhenti dengan cara-cara seperti itu."

Kendati demikian, masing-masing pendukung KAMI diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat mereka di tengah demonstrasi. Yang jelas, ia berpesan agar mereka tidak terpancing untuk melakukan tindak anarkisme. "Tentu dengan pesan agar tidak terjebak ke dalam provokasi melakukan anarkisme," kata dia.

Terkait pelaku kerusuhan Din yakin bukan berasal dari kalangan buruh, pelajar, maupun pendukung KAMI. Kendati demikian, KAMI akan mendukung gerakan yang menolak UU Cipta Kerja karena sejalan dengan gagasan mereka.

"KAMI, atau saya pribadi sebagai Presidium KAMI, boleh jadi akan memutuskan ikut bergabung dalam gerakan rakyat/umat atau bahkan memimpinnya," tegas Din. "Seperti banyak permintaan, jika kezaliman, ketakaburan, dan ketidakadilan merajalela."

Sementara itu terkait penangkapan Ketua KAMI Kota Medan, Khairi Amri yang diduga terlibat aksi penolakan Omnibus Law yang berujung ricuh, KAMI mengklaim pihaknya tak memiliki hubungan. "KAMI tidak punya hubungan struktur dengan jejaringnya," kata Komite Eksekutif KAMI, Syahganda Nainggolan dilansir CNN Indonesia.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru