Satgas COVID-19 Peringatkan 'Gunung Es' Klaster Demo: Akan Meningkat 2 Minggu ke Depan
Nasional

Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta pihak kampus melakukan identifikasi dan tes COVID-19 pada mahasiswa mereka sebagai langkah antisipasi.

WowKeren - Aksi demonstrasi untuk menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja pekan lalu menjadi sorotan tersendiri. Pasalnya, demo besar-besaran itu dilakukan di tengah pandemi COVID-19.

Yang mana pada saat demo, protokol kesehatan pencegahan COVID-19 rawan dilanggar, terutama protokol jaga jarak. Aksi demo dikhawatirkan akan berujung pada munculnya klaster baru COVID-19.

Dan benar saja, ratusan peserta demo di seluruh Indonesia dinyatakan reaktif COVID-19. Satgas Penanganan COVID-19 menyayangkan adanya klaster demo ini. Juru Bicara sekaligus Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito membeberkan, ada 21 demonstran di Sumatera Utara yang reaktif dari 253 orang. Kemudian ada 34 orang demonstran reaktif dari 1192 di DKI Jakarta dan masih banyak dari provinsi lainnya.

Wiku menilai angka itu masih belum menunjukkan jumlah keseluruhan. Ia pun mengungkap kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus di dalam negeri dalam 2-3 minggu ke depan.


"Ini merupakan contoh gunung es, dari hasil pemeriksaan yang contoh kecil, virus ini bisa menyebar dengan cepat dan luas," jelas Wiku, Selasa (13/10). "Angka ini akan meningkat 2-3 minggu ke depan, karena peluang penularan COVID-19 dari demonstran satu ke demonstran lainnya."

Wiku meminta pihak kampus untuk melakukan identifikasi dan tes COVID-19 pada mahasiswa mereka. Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk mendeteksi dini kasus dan menekan risiko penyebaran yang lebih luas.

Jika ditemukan satu mahasiswa yang reaktif, maka pihak kampus harus segera melakukan tracing ke orang-orang yang pernah berkontak dengannya. Kampus juga diimbau menyiapkan tempat bagi mahasiswa yang reaktif.

Selain diikuti oleh mahasiswa, peserta demo juga berasal dari kalangan buruh. Untuk antisipasi di kalangan buruh, Wiku meminta dibentuk Satgas di tingkat perusahaan. Lalu selanjutnya pihak perusahaan bisa berkoordinasi dengan pemda setempat untuk screening dan tracing.

Begitu juga dengan aparat keamanan yang turut mengamankan jalannya demo waktu itu. "Jika ada yang reaktif segera tracing untuk memastikan kontak terdekat," kata Wiku.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait