Bukan Cuma Lebih Menular, Mutasi Baru Virus Corona di Inggris Juga Kebal Vaksin?
Pixabay/Frank Pfeiffer
Dunia

Inggris mengonfirmasi adanya mutasi baru virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang disebut jauh lebih cepat menular. Lantas apakah mutasi ini menyebabkan vaksin jadi tak berguna?

WowKeren - Selayaknya virus pada umumnya, SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 juga mudah bermutasi. Namun baru-baru ini sebuah mutasi yang terjadi di Inggris menyita perhatian internasional karena disebut membuat COVID-19 jadi jauh lebih mudah menular.

Tentu temuan ini memicu kekhawatiran publik bahwa vaksin yang sedang dikembangkan di banyak negara menjadi tidak efektif. Dr Susan Hopkins dari Public Health England (PHE) pun memberi tanggapan terhadap kekhawatiran ini.

Dijelaskan oleh Hopkins, vaksin yang dikembangkan harus memicu respons kekebalan yang luas. Dengan demikian, jika virus sasaran mengalami mutasi tidak akan serta-merta membuat vaksin menjadi tak fungsional.

Saat ini vaksin untuk menangkal virus Corona pun terus dikembangkan seiring dengan riset terkait varian baru SARS-CoV-2. Jawaban terkait efektivitas vaksin terhadap virus varian ini, imbuh Hopkins, baru akan tersedia beberapa pekan ke depan.


"Kami menumbuhkan virus saat ini di Colindale dan Porton Down serta Imperial," tutur Hopkins, dilansir dari Sky News, Senin (21/12). "Dan dengan virus berkembang kita akan bisa melihat bagaimana virus itu dibunuh oleh orang yang pernah terinfeksi sebelumnya, dan juga orang yang sudah divaksin."

Kendati demikian, Hopkins memastikan sejauh ini belum ada varian SARS-CoV-2 yang membuat vaksin menjadi kurang atau tidak efektif. Sedangkan pada saat bersamaan virus tersebut lambat bermutasi.

Hal senada juga disampaikan oleh peneliti dari University of Bologna, Federico Giorgi. Ia yang pernah mengoordinasikan penelitian strain SARS-CoV-2 menilai virus tersebut telah dioptimalkan untuk memberi dampak terhadap manusia.

Karena itulah tingkat evolusi alias mutasinya menjadi tidak sebesar virus jenis lain. "Ini berarti bahwa perawatan yang kita kembangkan, termasuk vaksin, mungkin efektif melawan semua jenis virus," terang Giorgi.

Temuan mutasi baru virus Corona ini membuat beberapa negara Eropa membatasi ketat perjalanan dari dan ke Inggris. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun membenarkan bahwa varian baru SARS-CoV-2 yang ditemukan di London dan Inggris Selatan jauh lebih mudah menyebar. Meski demikian belum ada bukti varian baru itu menciptakan gejala klinis yang leih parah.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait