Rusuh Pendukung Trump di Ibu Kota AS Saat Finalisasi Hitung Hasil Pilpres, 1 Wanita Tewas Tertembak
Dunia

Polisi terpaksa menembak mati seorang warga sipil buntut kerusuhan yang terjadi di ibu Kota AS. Diketahui saat ini pihak berwenang tengah memfinalisasi hasil pemungutan suara Pilpres AS.

WowKeren - Amerika Serikat tengah dalam proses finalisasi penghitungan hasil Pemilihan Presiden yang diselenggarakan pada November 2020 kemarin. Bila merujuk pada hasil yang sudah diungkap di berbagai kesempatan, Joe Biden sudah terpilih sebagai Presiden AS ke-46 dan siap dilantik pada Januari 2021 ini.

Namun di tengah finalisasi penghitungan yang berlangsung di Capitol itu, pendukung Donald Trump malah menyerbu dan menciptakan kerusuhan. Pihak keamanan sontak bekerja keras untuk mengamankan situasi dari krisis yang terjadi, yang sayangnya berujung penembakan hingga tewas terhadap seorang warga sipil.

Puncak kerusuhan terjadi pada Rabu (6/1) pukul 1 siang waktu setempat, atau sekitar pukul 1 dini hari pada Kamis (7/1) di Indonesia. Ratusan pendukung Trump berhasil menumbangkan barikade kepolisian yang terpasang di sekitar Capitol bahkan meneriaki mereka sebagai pengkhianat karena mencoba menghalangi aksi massa yang terjadi.

Sekitar 90 menit kemudian para demonstran berhasil menyerbu gedung, memaksa para anggota DPR AS (House of Representatives) dan Senat AS untuk diamankan atau dievakuasi. Tak hanya itu, Wakil Presiden Mike Pence juga dievakuasi dari Capitol, di mana ia berperan untuk menghitung hasil akhir suara elektoral.


Pasukan keamanan yang dilengkapi dengan senjata lengkap berjaga di sekitar ruangan DPR dan berujung pada penembakan seorang wanita. Laporan itu sudah dikonfirmasi pihak kepolisian DC, seperti dilansir dari CNN, meski belum ada detail lengkap soal peristiwa berdarah yang terjadi.

Sejumlah aparat yang berjaga juga terluka, bahkan ada yang sampai dilarikan ke rumah sakit. Granat asap juga terus dilemparkan pihak kepolisian kepada kerumunan massa demonstran menyusul semakin tidak terkendalinya situasi.

Trump sendiri ikut mengamati perkembangan situasi yang terjadi. Lewat akun Twitter-nya, Presiden petahana AS itu meminta demonstran pendukungnya untuk menyampaikan aspirasi dengan damai, meski tampaknya permintaan yang dituliskan pukul 03.13 WIB itu sudah cukup terlambat.

"Saya meminta semua orang di US Capitol untuk tetap damai. Jangan ada kekerasan! Ingat, KITA adalah bagian dari "Partai Law & Order" -- hormati hukum yang berlaku juga orang-orang hebat dari pihak lawan. Terima kasih!" cuit Trump.

Sebelumnya Trump memang terus menyampaikan protes atas hasil Pilpres yang memenangkan Biden. Bahkan belum lama ini The Washington Post sempat mengunggah rekaman percakapan Trump yang menekan rekan satu partai politiknya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, agar mengubah hasil penghitungan suara di sana.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait