Terima Surat AHY, Ini Respon Istana Soal Isu Kudeta Partai Demokrat
Nasional

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengkonfirmasi Istana telah menerima surat dari Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal isu 'kudeta' di partai tersebut.

WowKeren - Isu kudeta atau pengambilalihan posisi pucuk di partai Demokrat tengah menjadi sorotan di berbagai kalangan. Pasalnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut jika salah satu pelakunya berasal dari lingkaran Presiden Joko Widodo.

AHY bahkan telah mengirimkan surat kepada Jokowi terkait isu tersebut. Kekinian, pihak Istana Negara mengaku telah menerima surat AHY terkait polemik tersebut.

"Kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan untuk Bapak Presiden, diantar langsung oleh Pak Sekjen Partai Demokrat," ungkap Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kamis (4/2). Menurutnya, surat itu tidak perlu dijawab oleh Istana karena masalah ini urusan internal Partai Demokrat, tak terkait Presiden Jokowi.


"Kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut karena itu perihal dinamika internal partai, itu adalah perihal rumah tangga internal Partai Demokrat yang semuanya sudah diatur di dalam AD/ART," bebernya.

Sebelumnya diketahui, nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kerap disebut-sebut sebagai salah satu dalang dari dugaan kudeta itu lantaran pernah ditemui kader Demokrat. Moeldoko sendiri telah mengakui pertemuan tersebut.

Namun, Moeldoko rupanya sempat membawa nama lain yang menurutnya juga pernah ditemui kader Demokrat. Sosok tersebut ialah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan. "Pak LBP juga pernah cerita sama saya, 'saya juga didatangin oleh mereka'," kata Moeldoko dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta Pusat, Rabu (3/2).

Sementara itu, Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bagaimana cara Moeldoko dalam mengundang sejumlah kader Partai Demokrat terkait upaya kudeta ini. "Para kader yang ditemui ini, dibujuk datang dengan janji untuk mendapat alokasi dana tanggap bencana alam di daerah masing-masing," tutur Kepala Bakomstra PD Herzaky Mahendra Putra, Kamis (4/2). "Mereka datang dengan prasangka baik, untuk menghormati undangan, tetapi malah diajak bicara soal KLB (Kongres Luar Biasa) dan pencapresan 2024."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru