Terjadi Lagi, Pasien COVID-19 Nekat Kabur dari RS dan Bersembunyi di Selokan
Nasional

Seorang pasien COVID-19, DA (50), di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, nekat kabur melarikan diri dari ruang isolasi dan bersembunyi di dalam selokan depan rumah sakit, pada Jumat (12/2).

WowKeren - Seorang pasien COVID-19 di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, baru-baru ini menjadi sorotan. Pasalnya, DA (50), nekat kabur melarikan diri dari ruang isolasi dan bersembunyi di dalam selokan depan rumah sakit, Jumat (12/2).

DA diduga depresi saat dirinya divonis terjangkit COVID-19 dan harus menjalani perawatan medis di ruang isolasi RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro. Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Bojonegoro, Masirin mengatakan, pasien COVID-19 atas nama DA kabur dari ruang isolasi RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo pada pagi hari.

Peristiwa tersebut diketahui saat perawat rumah sakit hendak memeriksa keadaan pasien, tetapi pasien justru tidak berada di tempat. Salah satu perawat kemudian melaporkan kepada petugas keamanan rumah sakit untuk membantu mencari keberadaan pasien.

Pada proses pencarian, petugas keamanan menemukan jejak kaki dan saat ditelusuri jejak kaki tersebut mengarah ke dalam selokan. "Ketika diintip ke selokan ternyata benar pasien bersembunyi di dalam selokan depan rumah sakit," terang Masirin, dilansir dari Kompas, Sabtu (13/2).


Petugas keamanan RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo pun berusaha meminta pasien menyerahkan diri, tetapi pasien bersikeras tidak mau keluar dari selokan. Pada saat itu, kondisi selokan yang sempit menyulitkan petugas keamanan rumah sakit melakukan evakuasi terhadap pasien, hingga terpaksa melaporkan kejadian ke pihak kepolisian dan BPBD Bojonegoro.

Butuh waktu sekitar 2 jam lebih untuk mengevakuasi pasien yang bersembunyi dalam selokan. Pada saat evakuasi pun petugas evakuasi harus tetap memakai alat pelindung diri sesuai protokol kesehatan. "Setelah petugas evakuasi membujuk pasien, sekitar pukul 11.30 WIB pasien akhirnya dapat dievakuasi dan berhasil dibawa masuk kembali ke ruang isolasi," tuturnya.

Dia juga mengimbau agar warga agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari bahaya virus corona yang menjadi wabah global saat ini. "Bagi pasien yang sedang menjalani perawatan saat ini, dimohon agar bersabar dan perbanyak doa, jangan sampai kejadian ini terulang lagi," ujarnya.

Perkara kasus pasien COVID-19 yang kabur saat menjalankan isolasi di rumah sakit bukanlah hal baru di Indonesia. Sebelumnya telah terjadi kasus serupa di beberapa daerah.

Akibatnya, Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2ET LIPI) mengembangkan alat monitoring untuk orang yang terkonfirmasi/suspek/kontak erat COVID-19. Alat bernama Si-Monic (Smart Innovated Monitoring for COVID-19) tersebut merupakan sistem pengawasan individu berbasis wearable device pertama di Indonesia. Alat tersebut dikembangkan demi mencegah adanya kasus pasien COVID-19 yang kabur dari pengawasan Satgas.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait