Epidemiolog Duga Varian Baru COVID-19 Sudah Masuk RI Meski Belum Ada Laporan Resmi
Nasional

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkap adanya kemungkinan varian baru virus corona (COVID-19) sudah masuk ke Indonesia meski pemerintah belum melaporkan. Kok bisa?

WowKeren - Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebut kemungkinan varian baru virus corona (COVID-19) sudah masuk ke Indonesia. Dugaan ini muncul karena penanganan pandemi COVID-19 seperti tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) yang tidak maksimal, sehingga virus terus berkembang dan menularkan antar manusia.

"Sekarang sudah bukan masalah lonjakan saja, tapi kemungkinan ada strain baru yang made in Indonesia," ujar Dicky dilansir CNNIndonesia, Selasa (16/2). "Terjadi di Indonesia yang pandeminya tidak terkendali, jadi sangat besar potensi menghasilkan strain baru. Ini evolusi normal, selama kita tak bisa mencegah kasus, selama kita biarkan pelonggaran, maka semakin besar kemungkinan mutasi virus."

Dicky menjelaskan, penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia yang masih belum optimal menyebabkan penularan terus terjadi di masyarakat. Ditambah dengan dengan masa liburan panjang yang memungkinkan orang bepergian.


Tak hanya itu, rendahnya tes COVID-19 di masa liburan panjang juga menjadi salah satu penyebab tracing kasus tak maksimal. "Jadi wajar kalau sudah ada strain baru. Hanya masalahnya, kemampuan deteksi dini kita yang masih rendah. Ini diperparah dengan upaya pencarian kasus surveilance kita yang juga rendah, jadi memang intervensi public health kita ini rendah memungkinkan mutasi virus," tuturnya.

Seperti yang diketahui, WHO menganjurkan testing mingguan 1/1000 penduduk. Jika disesuaikan populasi Indonesia 267 juta jiwa, maka diperlukan pemeriksaan PCR COVID-19 minimal kepada 267 ribu orang per minggu. Jika menuruti standar minimal pemeriksaan WHO, seharinya testing dilakukan pada sedikitnya 38 ribu orang.

Sementara itu, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan sejauh ini di Indonesia belum ditemukan mutasi atau varian baru COVID-19 seperti yang ditemukan di Inggris, Amerika Serikat ataupun Afrika Selatan. Hingga saat ini setidaknya ada tiga varian virus corona yang sudah terdeteksi menyebar di berbagai negara, yakni B.1.17, B1.1.1.28.1/P1, dan B.1.351. "Sejauh ini kami belum menemukan mutasi virus dari COVID-19," ujarnya, Selasa (9/1).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait