Kabar Baik COVID-19 RI: Vaksin Tembus 200 Ribu Sehari, Tingkat Kematian Nakes Turun 63 Persen
Twitter/KemenkesRI
Nasional

Wamenkes mengungkap jumlah penerima vaksin COVID-19 kini telah mencapai 200 ribu orang per hari. Sedangkan tingkat kematian nakes pun, menurut IDI, mengalami penurunan cukup drastis.

WowKeren - Upaya penanganan COVID-19 di Indonesia tampaknya mulai menunjukkan titik terang. Untuk informasi, selama beberapa waktu belakangan angka kasus harian COVID-19 di Indonesia sudah semakin menjauh dari rekor belasan ribu per hari.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi COVID-19. Tak main-main, jumlah individu yang bisa menerima vaksin COVID-19 per harinya kini telah mencapai 200 ribu orang.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono lah yang mengungkap kabar ini, sekaligus menegaskan patahnya prediksi Bloomberg beberapa waktu lalu. Sebagai pengingat, Bloomberg pernah memprediksi vaksinasi COVID-19 di Indonesia kemungkinan baru selesai dalam 10 tahun di tengah ambisi Presiden Joko Widodo merampungkannya dalam setahun saja.

"Ketika Bloomberg mengeluarkan analisis tersebut itu adalah kita masuk vaksinasi itu ketika kita masuk vaksinasi dalam cakupan 36-38 ribu per hari. Itu kita atur ketika tenaga kesehatan jadi prioritas utama vaksinasi," ungkap Dante dalam Rakornas Penanggulangan Bencana. "Tapi angka yang sudah kita capai sekarang ini sekitar 200 ribu per hari."


Menurut Dante, pemerintah memang sengaja mengatur kecepatan vaksinasi dalam sehari, selain karena perkara sumber daya manusianya tetapi juga ketersediaan vaksin. "Kalau pace-nya terlalu cepat vaksinnya tidak ada, maka akan kehilangan waktu penyuntikan selanjutnya," tutur Dante, dikutip dari Kumparan, Rabu (10/3).

Selain itu, kabar baik juga didapat dari segi tingkat kematian, terutama di kalangan tenaga kesehatan. Karena tingginya tingkat paparan COVID-19 terhadap nakes, perlindungan atas kelompok mereka sangat diutamakan dengan diprioritaskannya vaksinasi.

Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih, angka kematian nakes akibat COVID-19 selama 2 bulan terakhir sudah menurun, bahkan sampai berkurang 63 persen. "Grafik angka kematian memang di bulan Desember dan Januari cukup tinggi tetapi alhamdulillah di bulan Februari ini sudah kelihatan menurun," terang Daeng dalam sebuah diskusi virtual.

"Angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan secara keseluruhan, memang tertekan di bulan Februari 63 persen," ujar Daeng. "Jadi hanya 61 orang (kematian) total pada Februari dari Januari 167 orang."

"Yang spesifik dibantu karena bidang perlindungan atas adalah pada angka 105 orang," imbuh Daeng. Ia menambahkan, sekitar 9 dari 105 nakes itu berakhir meninggal dunia sedangkan yang bisa diselamatkan cukup banyak.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait