Ibunda pelaku bom di depan Gereja Katedral Makassar mengaku baru mengetahui soal aksi anak dan menantunya pada malam hari, usai dikabari oleh saudara dan didatangi oleh polisi.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 30 Maret 2021 - 16:17 WIB
WowKeren - Pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) lalu diketahui merupakan pasangan suami istri berinisial L dan YSF. Ibunda L, yakni SW, syok kala mengetahui putra sulungnya tersebut terlibat jaringan teroris.
Menurut SW, L sempat berpamitan kepadanya pada Minggu pagi sebelum aksi bom bunuh diri itu terjadi. SW mengaku sempat kaget kala L dan YSF mendatanginya pagi-pagi. "Pagi, jam 7 dia (L) datang di sini, pamit," ungkap SW kepada Kumparan di kediamannya di Makassar, Selasa (30/3).
Sesampainya ke rumah orangtuanya, L disebut langsung memeluk dan mencium tangan sang ibunda. Kala itu, L berpamitan hendak berjalan-jalan dengan istrinya.
"Saat datang, dia cium tanganku, keningku dan peluk. Dia bilang, 'mama mauka dulu pergi nah, jalan-jalan'. Jadi saya bilang mauko pergi mana," ungkap SW. "Bukan bilang curiga ya. Tapi ini anak tiba-tiba cium dan peluk. Dia sendiri datang pamit."
Selain itu, L juga sempat menitipkan kunci rumah dan dompet di rumah orangtuanya tersebut. "Tidak terbayang wajahnya di muka ku saat pergi. Jadi sudah agak lain memang," tutur SW.
SW sendiri mengaku baru mengetahui soal aksi bom bunuh diri anak dan menantunya pada malam hari. SW mengetahui kabar tersebut usai dikabari oleh saudaranya dan didatangi oleh polisi.
"Saya sempatja menjual. Malampi baru saya tahu. Kalau Lukman yang bom bunuh diri," papar SW. "Apalagi ada polisi yang tanyakan nama asli istri Lukman. Dan kita cuma tahunya, Dewi."
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa L telah membuat surat wasiat yang ditujukan kepada orangtuanya. "Isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid," ungkap Listyo dalam jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan pada Senin (29/3).
(wk/Bert)
