RI Disebut Rawan Kebobolan Kasus Impor, Varian Mutasi Ganda B1617 Asal India Diduga Juga Sudah Masuk
Unsplash/ Fusion Medical Animation
Nasional

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman lantas menduga varian B1617 yang dikenal bermuatan dua mutasi E484Q dan L452R tersebut kini telah masuk ke Indonesia.

WowKeren - India kini tengah menghadapi "tsunami" kasus virus corona (COVID-19) dan terus mencatatkan rekor global kasus positif harian. Salah satu faktor yang diduga berkontribusi dalam situasi India tersebut adalah varian COVID-19 B1617 yang dikenal bermuatan dua mutasi E484Q dan L452R.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman lantas menduga varian B1617 tersebut kini telah masuk ke Indonesia. Adapun dugaan ini muncul seiring dengan masuknya warga negara (WN) India ke Indonesia dalam jumlah besar selama beberapa bulan terakhir.

"Kalau melihat saat ini, rasanya sulit kalau varian B1617 dibilang belum ada di Indonesia," jelas Dicky kepada media CNN Indonesia, Rabu (28/4). "Karena pertimbangannya kita bukan negara yang melakukan penutupan pintu masuk dari awal."

Dalam periode 11-22 April 2021 saja, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta mencatat ada 454 WN India yang masuk ke Indonesia melalui bandara tersebut. "Jadi Indonesia rawan kebobolan kasus impor, apapun itu, tidak hanya varian India itu," papar Dicky.


Menurut Dicky, Indonesia masih belum cukup tanggap terhadap masuknya varian COVID-19 baru daru luar negeri. Sebagai contoh, pemerintah baru mengumumkan temuan dua kasus varian B117 di Indonesia pada 2 Maret 2021. Padahal, spesimen varian yang pertama kali ditemukan di Inggris tersebut berasal dari WNI yang pulang dari luar negeri sejak akhir Januari 2021.

Selain itu, teknik pencarian strain virus baru di Indonesia juga disorot. Indonesia masih menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS) yang relatif digunakan secara acak dan belum menyeluruh.

"Jadi sebagaimana kita belajar dari kasus B117," kata Dicky. "Kita melihat itu sudah menjadi level penularan komunitas."

Lebih lanjut, Dicky mengungkapkan tiga varian virus corona yang kini tengah mendapat perhatian khusus. Yaitu B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan B1128/ P1 dari Brasil. Dunia juga disebutnya tengah mewaspadai varian B1617 dari India yang bermuatan ganda.

"WHO juga statement terakhirnya semakin khawatir dengan varian India ini," terangnya. Menurut Dicky, di salah satu pusat episentrum ditemukannya varian B1617 di India, penambahan kasus dilaporkan turut meningkat hingga 60 persen. Dengan demikian, pemerintah Indonesia diminta untuk tetap fokus dan menjaga perbatasan Tanah Air.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait