Sempat Ditarik, BPOM Kini Pastikan Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 Aman Digunakan
Pixabay/Paul McManus
Nasional

BPOM sempat menarik vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 demi melakukan uji toksisitas dan sterilitas. Kini BPOM sudah mengumumkan bahwa vaksin tersebut aman digunakan.

WowKeren - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memutuskan menghentikan sementara distribusi vaksin COVID-19 AstraZeneca dari batch CTMAV547. BPOM mengungkap penangguhan sementara vaksin tersebut dalam rangka menguji toksisitas karena diduga terkait dengan meninggalnya seorang pemuda di DKI Jakarta.

Namun kini BPOM memastikan bahwa vaksin yang ditangguhkan sementara itu sudah bisa digunakan kembali dalam program vaksinasi di Indonesia. "Vaksin COVID-19 AstraZeneca nomor batch CTMAV547 dapat digunakan kembali," tegas BPOM dalam siaran persnya, Kamis (27/5).

Keputusan ini disampaikan pasca BPOM melakukan kajian bersama Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) dan Komisi Daerah PP KIPI. Kedua badan itu pun memastikan tidak ada hubungan KIPI serius yang dilaporkan dari penerima vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

Uji sterilitas dan toksisitas atas vaksin AstraZeneca dari nomor batch tersebut. Uji sterilitas sendiri merujuk pada kebersihan produk dari mikroorganisme hidup, sedangkan uji toksisitas menyangkut adanya potensi vaksin merusak.


Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) BPOM mengungkap temuan saluran toksisitas abnormal atau tidak zat yang berpotensi memicu kerusakan. Sedangkan dari segi sterilitas, vaksin tersebut dipastikan sesuai mutu dan aman digunakan.

Hal ini senada dengan pernyataan dari Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari. Ia memastikan tidak ada laporan KIPI serius yang terkait dengan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

"Kasus KIPI terakhir yang sudah kami pilih, setelah mengkaji data rekam medis pasien, dan pemeriksaan laboratorium, bisa jadi kasus tersebut disebabkan oleh penyebab lain," kata Hindra, Selasa (25/5). "Tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca."

Di sisi lain, sejumlah kasus kematian yang diduga terjadi usai seseorang menerima suntikan vaksin AstraZeneca beberapa kali mencuat ke pemberitaan. Yang terbaru adalah seorang pria berusia 43 tahun di Denpasar, Bali, yang meninggal dunia 2 hari pasca menerima suntikan vaksin AstraZeneca. Sementara sebelumnya sudah ada 3 laporan kematian yang diduga terkait vaksin tersebut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait