Fitri Tropica membagikan ilmu parenting di mana ia membiasakan anak melihat realita sulit dalam hidup dan mengatasi masalah sendiri. Ternyata didapat dari buku-buku ini.
- Intan Maharani
- Kamis, 13 Januari 2022 - 23:04 WIB
WowKeren - Fitri Tropica kembali membagikan ilmu parenting. Sedang menantikan anak kedua, presenter itu sedang getol-getolnya berbagi ilmu dengan para followers-nya. Bahkan ia mempunyai rekomendasi buku untuk netter.
"3 buku yang aku recommend buat yang suka baca-baca juga. Daripada consult ke Lydia Danira mending belajar sendiri aja dari buku ya Bund," tulis Fitrop dalam unggahan InstaStory pada Kamis (13/1).
Ketiga buku yang direkomendasikan Fitrop antara lain, "Being Up Bebe", "Gentle Discipline" dan "The Danish Way of Parenting". Kali ini, Fitrop membahas lebih banyak dari buku "The Danish Way of Parenting". Dalam InstaStory selanjutnya, ia membagikan salah satu poin yang menurutnya bagus.
Fitrop menunjukkan bagian di mana sebagai orang tua tidak seharusnya hanya memperlihatkan hal-hal yang menyenangkan untuk sang anak. Meski mempunyai harta, anak-anak tetap harus dibekali mental bisa menghadapi kesulitan sejak kecil.
"Kalo dari kecil anak kita hanya taunya kita ajarin happy, happy, happy. Tar begitu gede dia nemuin masalah dan kesedihan, pasti dia bakal kesulitan ngatur strategi buat hadapi masalahnya. Karena emosinya nggak terlatih dari kecil," lanjut Fitrop.
Selanjutnya, Fitrop menjelaskan bukan orangtua dengan sengaja membuat anak susah atau menangis. Sederhananya, menurut buku tersebut orangtua seharusnya tidak terburu-buru membantu ketika anak menghadapi masalah. Pertama, orangtua memberikan bantuan berupa strategi dan turun ketika keadaan semakin memburuk atau tidak teratasi.
Bahkan Fitrop memberikan pemisalan dalam masalah yang lazim ditemui anak-anak. Contohnya saat anak bercerita ada anak lain yang suka memukul, sebaiknya orangtua tidak langsung panas untuk melabrak orangtua.
Pertama, anak harus diajak memvalidasi perasaannya dengan menunjukkan empati dan mengerti bahwa buah hati sedang merasa sedih atau marah. Kedua, orangtua membantu mencari solusi seperti mendorong anak untuk berani mengatakan pada si teman agar tidak memukulnya lagi karena itu sakit.
Ketiga, jika masih muncul keluhan maka anak diarahkan untuk meminta bantuan orang dewasa di sekolah yakni guru. Keempat, kalau sekiranya anak sudah berusaha namun keadana tidak membaik maka saatnya orangtua turun tangan mencari solusi terbaik bersama pihak sekolah dan ortu teman.
"Btw, ini nggak berlaku untuk masalah-masalah yang di luar kendali anak dan bener-bener membahayakan anak ya.. misal anak cerita 'ma di sekolah suka ada bapak-bapak kasi aku permen dan pulpen wangi' wahh nggak usah pake babibu langsung telp FBI bun! Langsung selidiki!," sambung Fitrop.
Selain itu, Fitrop membeberkan fakta menarik dari buku "The Danish Way of Parenting" yang mana anak-anak Denmark biasa mendengar dongeng sedih atau tragis. Salah satunya kisah putri duyung yang mati dan menjadi buih laut karya Hans Christian Andersen. Fitrop memaparkan bahwa dengan membiaskan anak melihat cerita atau realita tragis bisa membuat anak menjadi lebih bersyukur dengan hidup yang aman.
Sebagai contoh konkret, Fitrop merasakan sendiri saat menonton film "Grave of the Firefies" dari Studio Ghibli. Meskipun menyisakan trauma, ia merasa bersyukur masih punya banyak keberuntungan dan tidak harus merasakan kelaparan.
(wk/inta)
