Ukraina Klaim Level Radiasi di Chernobyl Meningkat Usai Dikuasai Rusia
Unsplash/Vladyslav Cherkasenko
Dunia

Sebelumnya, pejabat Ukraina telah mengatakan bahwa pasukan militer Rusia merebut seluruh area di sekitar Chernobyl. Ini mencakup gudang negara untuk limbah nuklir dari pembangkit listrik lainnya.

WowKeren - Ukraina menyatakan bahwa tingkat radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl meningkat dan telah melampaui level kontrol usai pasukan Rusia menguasai daerah tersebut. Sebelumnya, pejabat Ukraina telah mengungkapkan bahwa pasukan khusus Rusia telah merebut lokasi-lokasi di negara itu termasuk Chernobyl.

Dalam pernyataan parlemen Ukraina, disebutkan bahwa data dari sistem pemantauan radiasi otomatis dari zona eksklusi menunjukkan bahwa level kontrol dosis radiasi gamma (titik merah) telah terlampaui pada sejumlah besar titik pengamatan. Data tersebut tersedia secara online.

Parlemen Ukraina menambahkan bahwa, "saat ini tidak mungkin untuk menetapkan alasan perubahan latar belakang radiasi di zona eksklusi karena pendudukan dan pertempuran militer di wilayah tersebut."

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa tingkat radiasi di Chernobyl masih dalam batas normal. Moskow mengatakan akan mengirim pasukan terjun payung ke daerah itu untuk membantu mengamankannya.


Di sisi lain, pejabat Ukraina sebelumnya telah mengatakan bahwa pasukan militer Rusia merebut seluruh area di sekitar Chernobyl. Ini mencakup gudang negara untuk limbah nuklir dari pembangkit listrik lainnya.

"Zona Chernobyl - zona eksklusi - dan semua instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl telah dikuasai kelompok bersenjata Rusia," ujar Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal pada Kamis (24/2) malam.

Adapun Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Amerika Serikat "marah". Berdasarkan "laporan yang dapat dipercaya", AS menuduh pasukan Rusia telah menyandera staf sipil dari pembangkit listrik.

"Penyanderaan yang melanggar hukum dan berbahaya ini, yang dapat mengganggu upaya rutin pegawai negeri sipil yang diperlukan untuk memelihara dan melindungi fasilitas limbah nuklir, jelas sangat mengkhawatirkan dan sangat memprihatinkan. Kami mengutuknya dan kami meminta pembebasan mereka," terang Psaki.

Sebagai informasi, Chernobyl adalah lokasi bencana nuklir terbesar di dunia pada tahun 1986, setelah salah satu reaktor pembangkit itu meleleh. Ini terjadi setelah pertempuran di lapangan antara tentara Rusia dan pasukan Garda Nasional Ukraina.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait