Kala Kewajiban Beli Tiket MotoGP Mandalika Bagi ASN NTB Tuai Kritikan
Nasional

Dalam dua pekan mendatang, MotoGP Mandalika akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB. Namun tampaknya ada sedikit masalah dalam penjualan tiket MotoGP Mandalika.

WowKeren - Pada 18-20 Maret mendatang, Indonesia bakal menggelar ajang internasional yakni MotoGP 2022. Adapun gelaran MotoGP ini nantinya akan dilaksanakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, hingga 20 Februari 2022, penjualan tiket MotoGP Mandalika baru mencapai 21.530 tiket. Hal ini tentunya mengkhawatirkan, mengingat gelaran balap motor internasional itu tidak lama lagi akan dimulai.

Untuk mengatasi hal tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) akan diwajibkan untuk membeli tiket MotoGP 2022 Mandalika. Lalu menerangkan bahwa hal ini diputuskan lantaran Pemprov NTB tengah berupaya untuk meningkatkan penjualan tiket.

Adapun Pemprov NTB menargetkan penjualan tiket hingga 35 ribu tiket. "Sebanyak 35.000 potong tiket ini kemudian kita lakukan mapping, kami distribusikan ke 10 klaster penjualan di NTB," ujar Lalu dalam konferensi pers penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022 secara virtual, Selasa (1/3).

Lalu mengungkapkan bahwa Pemprov NTB mewajibkan kepada ASN-nya untuk membeli 4 ribu tiket. Kemudian Bupati dan Wali Kota se-NTB 16 ribu tiket, klaster Kapolda, Kapolres, Danrem, Danlanal, Danlanud, 2 ribu tiket, serta instansi vertikal daeah juga 2 ribu tiket.


Sementara untuk klaster BUMN dan perbankan, kata Lalu, 2.500 tiket, asosiasi profesi 2 ribu tiket, guru dan pelajar 2.500 tiket, ustaz dan santri 500 tiket. "Masyarakat umum PITI-PSMII 1.500 tiket. Jumlah tiket 35.000 tiket," imbuhnya.

Kewajiban untuk membeli tiket MotoGP Mandalika itu tampaknya memicu kritikan dari publik. Adapun kritikan tersebut datang dari DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTB.

Ketua DPW PSI NTB, Dian Sandi Utama menilai bahwa sebaiknya ASN tidak diwajibkan untuk membeli tiket MotoGP Mandalika. Pasalnya, ia menilai tidak semua orang gemar menonton balap motor seperti MotoGP.

"Tidak boleh dipaksakan. Bahwa ini adalah gawe (acara) Pemerintah yang harus sama-sama kita sukseskan, kami setuju tapi tidak dengan cara paksa," ujar Dian dalam keterangan, dilihat pada Kamis (3/3).

Dian menuturkan bahwa para ASN itu juga banyak, sekaligus adalah ibu rumah tangga, di mana saat ini tengah memikirkan harga minyak goreng, tahu, tempe, dan beras. Meski demikian, ia menyebut bahwa pihaknya mendukung penuh jika ada upaya-upaya negosiasi yang dilakukan oleh Pemprov NTB untuk mendapatkan diskon harga tiket lebih besar lagi bagi ASN dan masyarakat NTB secara luas.

"Rakyat NTB sebagai tuan rumah jangan sampai menjadi tamu di acara yang digelar di tanah mereka sendir. Bagus kalau rakyat NTB dapat diskon khusus," papar Dian.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru