8 Karyawan PTT yang Tewas Akibat Diserang KKB Belum Bisa Dievakuasi, Begini Kronologi Penembakan
Unsplash/Jacob Boavista
Nasional

Serangan demi serangan yang diluncurkan oleh KKB di Papua hingga kini masih kerap terjadi. Seperti yang terjadi baru-baru ini, dan menewaskan delapan orang karyawan PTT.

WowKeren - Pada Selasa (1/3), orang tidak dikenal (OTK) dikabarkan menyerang dan menembaki karyawan serta warga sipil yang berada di kamp Palapa Timur Telematika (PTT), Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Dalam insiden tersebut, diketahui ada delapan orang yang tewas.

Adapun OTK yang dimaksud diduga merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Namun hingga kini, delapan orang korban tewas itu belum bisa dievakuasi lantaran terkendala cuaca.

Delapan orang karyawan tersebut diketahui meninggal dibunuh oleh KKB saat melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Atas insiden ini, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan bahwa penyerangan tersebut diketahui ketika salah satu karyawan PTT menghubungi aparat via telepon pada Kamis (3/3).

Lebih lanjut, Kamal mengatakan berdasarkan dari keterangan saksi, NS, saat penyerangan oleh KKB dirinya tidak berada di camp. Saat kembali ke camp, ia mengaku melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa.


"Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekitar pukul 13.00 WIT, saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3," ujar Kamal dalam keterangan, Kamis (3/3). "Kemudian pukul 16.00 WIT, baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta."

Kamal mengungkapkan korban meninggal itu berinisial B, R, BN, BT, J, E, S, dan PD. Sedangkan satu korban yang selamat yakni NS. Saat ini, korban tewas itu masih berada di TKP Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel, masih belum bisa dievakuasi akibat cuaca, pasalnya, untuk sampai ke tempat, hanya bisa melalui jalur udara.

"Pihak Perusahaan PT Palapa Timur Telematika (PTT) sudah mengevakuasi karyawan yang berada di BTS 4," ungkap Kamal. "Sedangkan untuk di BTS 3 belum bisa dilakukan karena terkendala cuaca."

Sementara itu, atas insiden tersebut, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) belakangan diketahui mengaku bertanggung jawab atas kejadian itu.

"Komnas TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni dan Mayor Jenderal Lekagak Telenggen bertanggung awab atas penyerangan Di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua," tutur Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/3).

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait