Jadi Korban Human Trafficking, 5 Wanita Sukabumi Ini 'Dijual' ke Papua dan Arab Saudi
Pixabay
Nasional

5 orang perempuan asal Sukabumi menjadi korban perdagangan manusia alias human trafficking. Polres Sukabumi pun mengungkap modus para pelaku human trafficking tersebut.

WowKeren - Kasus human trafficking atau perdagangan manusia kembali terjadi di Indonesia. Korbannya, kali ini menimpa 5 orang wanita dari Sukabumi. Personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Sukabumi membongkar dua kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Arab Saudi dan Papua.

Kanit PPA Satreskrim Polres Sukabumi, Iptu Bayu Sunarti menyebut ada lima perempuan yang menjadi korban aksi perdagangan manusia tersebut, Kelima orang itu semua berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Seluruh korban berjumlah lima orang, empat menjadi korban perdagangan orang ke Papua dan satu lainnya ke Arab Saudi," ungkap Iptu Bayu Sunarti di Sukabumi, Senin (14/3).

Iptu Bayu Sunarti mengungkapkan bahwa modus TPPO ke Papua yang dilakukan tiga tersangka adalah menjerat empat perempuan muda asal Palabuhanratu dengan iming-iming janji bayaran tinggi sebagai karyawan salah satu kafe di Papua.

Tiga tersangka untuk TPPO ke Papua saat ini telah mendekam di sel tahanan Mapolres Sukabumi. Salah satunya adalah perempuan. Mereka kini tinggal menunggu sidang.


Sedangkan satu tersangka lainnya adalah pemilik kafe di Papua. Ia juga berperan sebagai pembeli warga Sukabumi tersebut. Tersangka itu kini telah ditahan di Papua.

Sementara itu, untuk kasus dugaan TPPO ke Arab Saudi kini masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan. Korban merupakan perempuan asal Kecamatan Cidahu.

Berdasarkan pengakuan korban, ia bisa berangkat ke Arab Saudi usai berkenalan dengan seseorang di media sosial. Orang itu disebut sebagai perwakilan perusahaan jasa penyediaan tenaga kerja ke luar negeri. Setelah berkenalan, korban diiming-imingi pekerjaan sebagai penata rumah tangga atau babysitter di Arab Saudi dengan upah tinggi.

Namun, korban malah disimpan di penampungan dan dipekerjakan sebagai pembantu tanpa upah bahkan untuk makan dan minum pun sulit.

"Kami bekerja sama dengan pihak lain membantu memulangkan korban dari Arab Saudi. Alhamdulillah sekarang sudah kembali berkumpul bersama keluarga di kampung halamannya dan kami masih memburu pelaku yang memberangkatkan korban ke Arab Saudi," pungkas Iptu Bayu.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru