Tak Hanya di Indonesia, Harga Telur di Singapura Juga Naik Akibat Inflasi Global
Unsplash/Nick Fewings
Dunia

Kondisi ketidakpastian global seperti sekarang ini menyebabkan harga pangan di banyak negara dunia mengalami kenaikan. Seperti yang terjadi pada bahan pokok, misalnya telur ayam.

WowKeren - Menjelang Ramadhan, harga bahan pokok di Indonesia diketahui mengalami kenaikan. Seperti yang terjadi pada ketidakstabilan harga telur. Sebentar naik, tidak lama kemudian kembali turun.

Adapun kenaikan harga telur menjelang Ramadhan itu bisa dilihat di Pasar Induk Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Saat ini, harga telur di daerah tersebut menjadi Rp24 ribu per kg.

Menurut keterangan dari Kasubag Pasar Guntur Garut, Yusep Suryaman, kenaikan harga telur ayam itu lantaran adanya kenaikan harga pakan ternak ayam, dan selalu terjadi menjelang Ramadhan. Selain itu, ia menuturkan bahwa harga telur itu seringkali berubah-ubah, tidak stabil setiap harinya, seperti yang terjadi saat ini sedang mengalami kenaikan.

Namun, kata Yusep, kemungkinan nanti bisa turun atau bisa naik lagi. Besar kenaikan harga telur yang terjadi saat ini adalah Rp1.000, dari harga semula Rp23 ribu per kg, menjadi Rp24 ribu.


Fenomena naiknya harga telur tampaknya tak hanya terjadi di Indonesia. Di Singapura, harga telur ayam juga mengalami ketidakstabilan. The Straits Times, melaporkan bahwa satu nampan yang berisi 30 telur di dua jaringan supermarket lokal yang semula berada di harga 6,15 Dollar Singapura setara dengan Rp64.500, naik menjadi 7,20 Dollar Singapura atau setara Rp75.500.

Kenaikan harga telur tersebut diketahui telah meningkat sekitar 30 persen sejak akhir tahun 2021 lalu. Kenaikan harga telur itu diperkirakan terjadi dalam jangka pendek, namun bisa juga tetap tinggi untuk sementara waktu sebelum stabil dan jatuh. Durasi kenaikan harga telur ayam ini pun belum bisa dipastikan akan berlangsung sampai kapan.

Berdasarkan laporan dari ST, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga telur di Singapura. Namun dapat dipastikan bukan terjadi akibat kekurangan pasokan telur.

Adapun faktor kenaikan harga telur di Singapura, di antaranya kenaikan inflasi global secara keseluruhan, kemudian harga pakan ayam dan biaya logistik yang lebih tinggi seperti kekurangan tenaga kerja, sehingga mendorong harga naik ke konsumen.

Sebagai informasi, Singapura diketahui mendapatkan pasokan telur ayam dari beberapa negara seperti Malaysia, Polandia, Thailand, Spanyol, dan Australia. Meski harganya naik, namun pasokan masih tetap konsisten.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait