Bongkar Informasi Bohong 3 TNI yang Gugur Ditembak KKB, Andika Perkasa Singgung Soal Uang Tambahan
Nasional

Rupanya ada kebohongan dalam informasi soal kematian 3 prajurit TNI dalam salah satu serangan KKB Papua. Panglima TNI Andika Perkasa pun mengungkap adanya kelalaian Danki dalam tragedi itu.

WowKeren - Aparat kepolisian dan TNI hingga warga sipil diketahui menjadi korban dari serentetan serangan serta penembakan yang dilakukan oleh KKB Papua. Tapi rupanya ada satu kebohongan informasi yang ditemukan terkait kematian 3 orang prajurit TNI dalam perisitwa tersebut.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membongkar kebohongan dari Komandan Kompi (Danki) terkait kronologi tiga prajurit TNI yang tewas akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, 27 Januari lalu.
Dalam penjelasannyha, Andika menyebut Komandan Kompi juga turut menjadi penyebab tewasnya ketiga prajurit tersebut.

"Ternyata hasilnya berbohong. Yang terjadi bukan yang dilaporkan dan yang terjadi ini disembunyikan oleh si Danki dari komandan batalyon," kata Andika di akun YouTube resminya, Jumat (18/3).

Menurut Andika Danki ikut berperan sehingga memicu insiden penyerangan KKB. Danki disebut tidak memperhitungkan dan menyepelekan lokasi gelar pasukannya.


"Jadi betul yang melakukan tindak pidana pembunuhan adalah kelompok bersenjata, tapi juga ada peran nih, peran penggelaran oleh komandan kompi yang dalam hal ini sebagai komandan pos, di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan," jelas Andika.

Lantas, apa alasan Danki menggelar pasukan di lokasi kejadian yang berujung penyerangan KKB hingga menewaskan tiga prajurit? Andika mengungkap bahwa Danki menggelar pasukan dengan pertimbangan hanya demi mendapat uang tambahan untuk pengamanan.

"Karena kita di sini semuanya memikirkan dukungan, kemudian bagaimana melindungi anggota, di sana hanya begini-begini aja rupanya. Maksudnya, pertimbangan pendek sekali, hanya soal 'ooh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ,' dikorbankan semua," ungkap Andika yang tak bisa menutupi emosinya.

Atas temuan kasus tersebut Andika pun memerintahkan POM TNI dan TNI AD memproses hukum Danki atas kesalahannya. "Saya ingin ada proses hukum terhadap danpos ini atau komandan kompi ya. Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," tandas Andika.

Seperti diketahui, tiga TNI gugur setelah diserang oleh KKB di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis 27 Januari lalu. Prajurit yang gugur adalah Serda Rizal dan Pratu Baraza dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH. Satu lainnya bernama Pratu Rahman.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait