Untuk Pertama Kalinya Dalam 30 Tahun, Senat AS Capai Kesepakatan Bipartisan Soal Kontrol Senjata
Dunia

Seperti yang diketahui, belakangan ini peristiwa penembakan di AS kembali marak terjadi. Sementara perdebatan alot terkait persenjataan pun kini tampaknya mulai menemukan titik terang.

WowKeren - Sejak kasus penembakan marak dalam beberapa waktu belakangan, pemerintah Amerika Serikat (AS) lantas kembali membicarakan undang-undang persenjataan. Sebelumnya, hal ini diketahui telah lama menjadi hal yang diperdebatkan secara alot.

Namun kini, setelah hampir 30 tahun, untuk pertama kalinya, sekelompok anggota parlemen bipartisan di AS telah mencapai kesepakatan tentang undang-undang pengendalian senjata. Hal ini lantas disebut membuka jalan bagi pemungutan suara di Senat pada akhir minggu.

Melansir Al Jazeera, RUU setebal 80 halaman dirilis pada hari Selasa (21/6), dan mencakup langkah-langkah untuk memperketat pemeriksaan latar belakang pada orang-orang muda yang membeli senjata, lebih banyak pemeriksaan latar belakang, dan penghapusan sementara senjata dari mereka yang dianggap berbahaya bagi orang lain atau diri mereka sendiri.

Dengan begitu, disebut menyelesaikan rintangan prosedural awal dengan 64-34, dengan 14 Partai Republik bergabung dengan 48 Demokrat dan dua sekutu independen untuk mendukung RUU tersebut. Bahkan Senator Chris Murphy, pemimpin Partai Demokrat ambil andil dalam pembicaraan tersebut, di lantai Senat.

"Saya percaya bahwa minggu ini, kami akan mengesahkan undang-undang yang akan menjadi bagian paling signifikan dari undang-undang anti-kekerasan senjata api yang akan disahkan Kongres dalam 30 tahun. Ini adalah terobosan," ujar Murphy dilansir Rabu (22/6). "Dan yang lebih penting, ini adalah terobosan bipartisan."


Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer pun berjanji untuk bergerak maju sesegera mungkin, dengan mosi yang diharapkan untuk dilanjutkan. Senada dengan Murphy, ia juga menyebut hal tersebut akan menjadi suatu kemajuan.

"Undang-undang keamanan senjata bipartisan ini adalah kemajuan dan akan menyelamatkan nyawa. Meskipun bukan semua yang kami inginkan, undang-undang ini sangat dibutuhkan," tutur Schumer dalam sebuah pernyataan.

Meski dipermudah, perjanjian itu disebut menandai terobosan dalam perdebatan memecah belah atas undang-undang pengendalian senjata yang terus berlanjut meskipun bertahun-tahun terjadi penembakan massal, yang terbaru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, di mana seorang pria bersenjata berusia 18 tahun menembak mati 19 anak dan dua guru.

Nantinya, di bawah undang-undang tersebut, juga akan ada hukuman yang lebih berat bagi penyelundup senjata, sementara negara bagian dan masyarakat akan diberikan dukungan keuangan untuk meningkatkan inisiatif keselamatan sekolah dan kesehatan mental.

Akan tetapi, Partai Republik memblokir proposal yang lebih kuat yang didukung oleh Presiden Joe Biden dan yang telah didorong oleh Demokrat tidak berhasil selama bertahun-tahun. Hal ini termasuk melarang senjata jenis penyerangan atau menaikkan usia minimum untuk membelinya, melarang magasin berkapasitas tinggi, dan mewajibkan pemeriksaan latar belakang untuk hampir semua penjualan senjata.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait